Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pesawat Garuda Indonesia yang membawa rombongan jamaah haji Kelompok Terbang Pertama Debarkasi Balikpapan dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat (8/9) dini hari.

"Kloter (Kelompok Terbang) Pertama berisi jamaah haji asal Kota Balikpapan, jadwalnya mendarat sekitar pukul 01.00 Wita," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kaltim Saifi Jamri saat dihubungi di Samarinda, Kamis.

Ia menjelaskan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Balikpapan telah melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan jamaah.

"Hanya saja untuk Kloter Pertama ini tidak ada acara penyambutan khusus, karena waktu kedatangannya dini hari. Di Kloter Kedua baru dilakukan upacara penyambutan," ujar Saifi.

Guna memperlancar pemulangan jamaah, Kakanwil telah mengeluarkan imbauan kepada keluarga atau kerabat jamaah haji agar tidak menjemput di Asrama Haji Batakan, Balikpapan.

Selepas turun dari pesawat terbang, para jamaah haji langsung diangkut dengan bus menuju asrama haji untuk menjalani pemeriksaan kesehatan, administrasi dan barang bawaan. Setelah semua prosedur rampung, mereka bertolak menuju daerahnya menggunakan sarana transportasi yang disiapkan panitia daerah masing-masing.

"Kami berharap semuanya berjalan lancar, seperti saat pemberangkatan jamaah," ucapnya.

Pada musim haji 2017, Embarkasi Balikpapan memberangkatkan sebanyak 5.792 orang calon haji dan petugas pendamping yang terbagi menjadi 13 kloter. Mereka diberangkatkan dalam dua gelombang pada akhir Juli hingga pertengahan Agustus.

Sementara untuk kepulangan, ke-13 kloter jamaah haji itu secara bertahap tiba di Balikpapan mulai 8 hingga 25 September. Selain dari Kaltim, ada pula jamaah dari Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Data yang dihimpun dari laman resmi Kementerian Agama hingga 7 September 2017 mencatat sebanyak enam orang haji dari Debarkasi Balikpapan meninggal dunia di Tanah Suci, disebabkan terkena serangan jantung dan pembuluh darah, serta gangguan saluran pernafasan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017