Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani mengemukakan, membayar parkir di mal Balikpapan Superblok (BSB) dan Plaza Balikpapan kini bisa menggunakan uang elektronik.

"Upaya kita mengurangi penggunaan uang kertas atau uang kartal," katanya di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin.

Pengunjung mal bisa membayar parkir dengan menggunakan Brizzi yang dikeluarkan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tap-cash dari BNI, e-money dari Mandiri dan Flazz oleh Bank Central Asia (BCA).

Untuk itu, kasir di pintu keluar kini dilengkapi mesin "electronic data capture" (EDC) yang ditambahkan program untuk juga bisa membaca data kartu uang elektronik dari bank-bank tersebut.

"Semoga juga bisa mempercepat layanan, karena tidak perlu lagi nunggu uang kembalian," kata Tabrani.

Kasir yang cekatan dengan sistem manual bisa melayani 4-5 pelanggan per menit atau rata-rata 15-20 detik per pelanggan. Dengan uang elektronik, diyakini bisa lebih cepat lagi.

Pembayaran non tunai untuk parkir sebetulnya sudah dimulai pengelola mal sejak pertama mal beroperasi. Para penyewa toko atau ruangan pameran dalam waktu relatif panjang bisa mendapatkan fasilitas parkir berlangganan.

"Cukup mendaftarkan kendaraan yang dipakai, dengan bukti STNK, lalu bayar iurannya," tutur Kartika, karyawan satu kantor di BSB.

Untuk kendaraan roda dua, iurannya Rp45.000, bisa lebih murah ketimbang bayar dengan uang kontan bila rutin setiap hari keluar-masuk BSB.

Pemkot Balikpapan memungut pajak atau retribusi hingga 30 persen dari setiap pembayaran yang dilakukan konsumen sebagai biaya sewa tempat parkir di mal tersebut.

"Semoga malah tidak sebaliknya, jadi merepotkan," kata Yanti, pengunjung mal.

Karena itu dia berharap kasir tetap menyediakan uang kartal (uang kertas dan uang logam biasa).

Karena itu, Kepala Perwakilan BI Suharman Tabrani kembali menegaskan, pihaknya mulai sekarang mendidik masyarakat membiasakan mereka menggunakan uang elektronik.

"Sebab biaya mengelola uang kartal itu juga cukup besar. Agar kita bisa lebih hemat," katanya. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017