Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Paser Jumain mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mengumpulkan data penerima vaksin measles rubella yang akan diberikan pada tahun 2018.
"Saat ini sedang dilakukan pendataan berapa jumlah sasaran yang akan diimunisasi measles rubella untuk tahun 2018," kata Jumain di Tanah Grogot, Selasa.
Sasaran vaksin, kata Jumain, adalah bayi berumur 9 bulan hingga anak usia 15 tahun.
"Untuk balita akan dipusatkan pemberian vaksinnya di puskesmas-puskesmas dan posyandu. Sedangkan selebihnya diberikan di sekolah-sekolah," kata Jumain.
Pemberian vaksin measles rubella ini tanpa melihat riwayat vaksinisasi bayi maupun anak tersebut.
"Meski sudah pernah divaksin polio, sasaran anak yang berumur 9 bulan sampai 15 tahun tetap harus menerima vaksin measles rubella ini," kata Jumain.
Pemerintah akan melakukan imunisasi measles rubella tahun 2017 di bulan Agustus hingga September di Pulau Jawa.
"Untuk di Kalimantan, salah satunya di Paser akan dilakukan pada tahun 2018 di bulan yang sama," kata Jumain.
Diharapkan masyarakat kata Jumain untuk mengingatkan anak keluarganya untuk aktif mendapatkan vaksin measles rubella itu.
"Measles atau campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian," kata Jumain
Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
"Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan. Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin ini adalah pencegahan terbaik untuk penyakit campak dan rubella," pungkas Jumain. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Saat ini sedang dilakukan pendataan berapa jumlah sasaran yang akan diimunisasi measles rubella untuk tahun 2018," kata Jumain di Tanah Grogot, Selasa.
Sasaran vaksin, kata Jumain, adalah bayi berumur 9 bulan hingga anak usia 15 tahun.
"Untuk balita akan dipusatkan pemberian vaksinnya di puskesmas-puskesmas dan posyandu. Sedangkan selebihnya diberikan di sekolah-sekolah," kata Jumain.
Pemberian vaksin measles rubella ini tanpa melihat riwayat vaksinisasi bayi maupun anak tersebut.
"Meski sudah pernah divaksin polio, sasaran anak yang berumur 9 bulan sampai 15 tahun tetap harus menerima vaksin measles rubella ini," kata Jumain.
Pemerintah akan melakukan imunisasi measles rubella tahun 2017 di bulan Agustus hingga September di Pulau Jawa.
"Untuk di Kalimantan, salah satunya di Paser akan dilakukan pada tahun 2018 di bulan yang sama," kata Jumain.
Diharapkan masyarakat kata Jumain untuk mengingatkan anak keluarganya untuk aktif mendapatkan vaksin measles rubella itu.
"Measles atau campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian," kata Jumain
Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
"Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan. Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin ini adalah pencegahan terbaik untuk penyakit campak dan rubella," pungkas Jumain. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017