Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi mengakomodasi tuntutan perwakilan warga yang meminta pemerintah daerah setempat untuk memperbaiki sejumlah jalan pedesaan yang kondisinya rusak parah.
Keputusan itu merupakan hasil pertemuan antara bupati dengan perwakilan masyarakat di ruang rapat Sadurengas, Kantor Bupati Paser di Tanah Grogot, Senin.
Selain bupati, pertemuan yang berlangsung penuh keakraban itu juga dihadiri Wakil Bupati Paser Mardikansyah, Kapolres Paser AKBP Dudy Iskandar, Sekretaris Daerah AS Fathurrahman serta para kepala SKPD.
Dalam pertemuan itu, perwakilan warga dari masing-masing desa menyampaikan aspirasinya, yang sebagian besar terkait jalan perdesaan yang rusak sehingga menghambat pertumbuhan perekonomian di desa.
Yusriansyah mengatakan kondisi keuangan daerah yang sedang defisit menyebabkan terhambatnya pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah.
"Selain akibat menurunnya dana bagi hasil dari pemerintah pusat yang diterima Pemkab Paser, sejumlah proyek peninggalan bupati sebelumnya juga menyebabkan tidak stabilnya keuangan daerah," kata bupati.
Menurut ia, banyak proyek yang belum selesai dan harus dibayar pada saat dirinya memimpin Kabupaten Paser.
"Proyek yang belum selesai menjadi utang yang harus dibayar, seperti proyek stadion," katanya.
Namun demikian, bupati berencana mengalokasikan dana tanggap darurat untuk infrastruktur jalan perdesaan sebesar Rp10 miliar pada APBD Perubahan 2017.
"Sebesar Rp5 miliar untuk perbaikan jalan desa dan Rp5 miliar untuk pembelian peralatan atau sarana," kata dia
Selain menambah alokasi dana tanggap darurat, Pemkab Paser juga akan meminta perusahaan swasta di daerah setempat ikut berpartisipasi memperbaiki kerusakan jalan yang dikeluhkan masyarakat.
Salah satu perwakilan warga, Alyas Wiranata, mengapresiasi hasil pertemuan itu dan senang dengan kebijakan bupati.
"Masyarakat Paser sepenuhnya mendukung program bupati untuk memperbaiki infrastruktur jalan desa," katanya.
Alyas berharap ke depan masyarakat bersama pemkab bisa menjalin komunikasi yang baik guna mendukung pembangunan di Kabupaten Paser. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Keputusan itu merupakan hasil pertemuan antara bupati dengan perwakilan masyarakat di ruang rapat Sadurengas, Kantor Bupati Paser di Tanah Grogot, Senin.
Selain bupati, pertemuan yang berlangsung penuh keakraban itu juga dihadiri Wakil Bupati Paser Mardikansyah, Kapolres Paser AKBP Dudy Iskandar, Sekretaris Daerah AS Fathurrahman serta para kepala SKPD.
Dalam pertemuan itu, perwakilan warga dari masing-masing desa menyampaikan aspirasinya, yang sebagian besar terkait jalan perdesaan yang rusak sehingga menghambat pertumbuhan perekonomian di desa.
Yusriansyah mengatakan kondisi keuangan daerah yang sedang defisit menyebabkan terhambatnya pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah.
"Selain akibat menurunnya dana bagi hasil dari pemerintah pusat yang diterima Pemkab Paser, sejumlah proyek peninggalan bupati sebelumnya juga menyebabkan tidak stabilnya keuangan daerah," kata bupati.
Menurut ia, banyak proyek yang belum selesai dan harus dibayar pada saat dirinya memimpin Kabupaten Paser.
"Proyek yang belum selesai menjadi utang yang harus dibayar, seperti proyek stadion," katanya.
Namun demikian, bupati berencana mengalokasikan dana tanggap darurat untuk infrastruktur jalan perdesaan sebesar Rp10 miliar pada APBD Perubahan 2017.
"Sebesar Rp5 miliar untuk perbaikan jalan desa dan Rp5 miliar untuk pembelian peralatan atau sarana," kata dia
Selain menambah alokasi dana tanggap darurat, Pemkab Paser juga akan meminta perusahaan swasta di daerah setempat ikut berpartisipasi memperbaiki kerusakan jalan yang dikeluhkan masyarakat.
Salah satu perwakilan warga, Alyas Wiranata, mengapresiasi hasil pertemuan itu dan senang dengan kebijakan bupati.
"Masyarakat Paser sepenuhnya mendukung program bupati untuk memperbaiki infrastruktur jalan desa," katanya.
Alyas berharap ke depan masyarakat bersama pemkab bisa menjalin komunikasi yang baik guna mendukung pembangunan di Kabupaten Paser. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017