Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sekretaris Provinsi Kalimantan Timur Rusmadi saat memantau arus mudik di Pelabuhan Samarinda turut mendoakan keselamatan para pemudik yang berangkat menggunakan Kapal Motor Pantokrator rute Samarinda menuju Parepare, Sulawesi Selatan.

"Saya berdoa untuk penumpang semua agar tidak ada masalah sedikitpun dalam perjalanan mudik ini, supaya bisa berlebaran dengan keluarga, kemudian bisa kembali melanjutkan pekerjaannya," ujar Rusmadi saat memantau arus mudik di Pelabuhan Samarinda, Rabu.

Dalam pemantauan arus mudik di pelabuhan itu, Rusmadi didampingi Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Perhubungan Harykris, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda.

Rusmadi juga melakukan peninjauan sampai dalam kapal untuk melihat situasi, meskipun jumlah penumpangnya banyak, namun tidak melebihi kapasitas yang ada.

Kapasitas KM Pantokrator rute Samarinda - Parepare ini mencapai 2.020 penumpang, sedangkan hasil laporan dari otoritas pelabuhan, jumlah penumpang tidak melebihi kapasitas itu.

Kapal itu meninggalkan Pelabuhan Samarinda pukul 12.00 Wita dengan lama perjalanan sampai Parepare sekitar 18 jam, sehingga diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Parepare pada Kamis (22/6) sekitar pukul 08.00 Wita.

Menurut Rusmadi, semua kapal maupun armada lain berdasarkan hasil koordinasi yang dilakukan bersama pihak otoritas, sebelum berlayar selalu dilakukan cek kelaikan dan keselamatan, mulai dari teknis mesin hingga fasilitas wajib seperti jaket pelampung dan sekoci.

Pengecekan ini dilakukan guna memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi penumpang, karena setiap pengelola transportasi bersama pihak lain yang terkait wajib memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang.

Terkait padatnya jumlah penumpang di lantai satu dari empat lantai di kapal tersebut, apalagi penumpang di lantai satu juga bercampur dengan barang dan mobil, Rusmadi mengatakan bahwa pada saat arus mudik lebaran memang jumlah penumpang selalu tinggi, namun masih wajar karena tidak melebihi dari kapasitas.

"Ini memang agak susah karena ada juga penumpang yang tidak mau jauh dari barang bawaannya sehingga mereka lebih suka tidur berdesakan asalkan dekat dengan barang bawaan. Tergantung pada penumpang masing-masing, kalau mau tidak berdesakan, tempatilah lantai yang tidak campur dengan barang," katanya. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017