Samarinda (ANTARA Kaltim) - Semua pejabat di Kota Samarinda, Kalimantan Timur mulai kepala organisasi perangkat daerah hingga camat dan lurah diminta tetap bersiaga meski sedang menjalani cuti bersama dan libur Lebaran 2017.

"Kota ini rawan banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi, mengingat cuaca Samarinda beberapa hari ini dengan curah hujan tinggi yang rentan banjir dan longsor, kemudian masih ada kemungkinan curah hujan tinggi, ditambah kerawanan kebakaran, maka saya minta semua pejabat tetap siaga meski libur lebaran," ujar Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, di Samarinda, Selasa.

Jaang saat memimpin pertemuan dengan semua pejabat pemkot setempat mengingatkan perlu mengantisipasi libur lebaran yang cukup panjang, sementara selama libur ini curah hujan diperkirakan masih tinggi.

Antisipasi dan kewaspadaan harus dilakukan karena dalam tiga hari terakhir hampir merata kawasan Samarinda dilanda banjir akibat curah hujan tinggi.

Bahkan intensitas hujan juga membawa dampak pada bencana tanah longsor pada sejumlah titik yang bukan hanya terjadi pada Selasa ini, tapi beberapa hari lalu dan pekan lalu juga terjadi longsor yang merusak sejumlah rumah tinggal.

Karena itu, lanjutnya, meski dalam suasana libur, namun pejabat diminta tetap siaga dan diminta tidak saling lempar tanggung jawab.

Ia mengatakan tidak melarang pejabat mudik karena hal ini sudah menjadi tradisi untuk berlebaran di kampung halaman, namun para pejabat diminta mengatur sistem dan strategi, termasuk menyiagakan staf yang tidak mudik agar bisa bergerak cepat jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.

Sebagai contoh, lanjutnya, jika ada camat yang mudik, maka bisa didelegasikan kepada sekcam. Kalau memang mudik, buat laporan siapa yang menerima mandat sementara supaya tidak saling lempar tanggung jawab.

"Jangan sampai nanti terjadi apa-apa kemudian ada yang bilang, saya tidak tahu, itu bukan wewenang saya. Satu lagi hal yang juga penting, tinggalkan nomor HP pemegang delegasi dan nomor yang bisa dihubungi supaya bisa gerak cepat," katanya lagi.

Ia tidak akan melarang pejabatnya mudik ke luar kota, terlebih menemui orang tua sendiri, tapi harus jelas delegasinya kepada siapa agar nantinya bisa menangani dengan cepat setiap masalah yang mungkin terjadi.

"Bukan hanya persoalan banjir yang perlu diwaspadai, tapi kemungkinan tanah longsor juga harus menjadi perhatian bersama, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah bersama OPD terkait, termasuk Satpol PP diperlukan mengambil langkah yang tepat dalam penanganan bencana," ujar Jaang. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017