Samarinda (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur bertekad menjadi pusat agroindustri dan energi terkemuka dengan melakukan pengembangan sektor ekonomi unggulan berbasis sumber daya alam (SDA) terbarukan dan fokus pada produk hilirnya.

Sekretaris Provinsi Kaltim Rusmadi, Senin, menyatakan, tekad tersebut sebagai upaya mewujudkan Visi 2030.

"Mewujudkan visi 2030 adalah upaya menuju Kaltim yang berdaya saing melalui pengembangan ekonomi unggulan berbasis sumber daya alam (SDA) terbarukan dan fokus pada produk hilirnya," kata Rusmadi.

Visi 2030, menurut dia, lebih memacu pada pertumbuhan Kaltim hijau yang berkeadilan dan berkelanjutan sebagai kebijakan transformasi ekonomi pasca migas dan batu bara.

"Ke depan, migas dan batu bara tetap menjadi penyangga ekonomi Kaltim namun harus dikelola secara tepat dan bijak atau tidak diekspor dalam bentuk mentah, tetapi diekspor dalam bentuk hilirnya agar memiliki daya saing dan bernilai ekonomi tinggi untuk daerah hingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat," ujarnya.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan daya saing daerah, lanjutnya, telah ditetapkan delapan kawasan industri yang ditarget mampu memacu percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Kedelapan kawasan industri itu tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim berdasarkan klaster dan potensi serta keunggulan daerah, yakni Kawasan Industri Kariangau (KIK) Balikpapan dan Buluminung Kabupaten Penajam Paser Utara, kawasan industri perdagangan dan jasa di Samarinda, kawasan industri berbasis migas dan kondensat Bontang serta KEK Maloy Kutai Timu.

Klaster lainnya, kawasan industri pariwisata kepulauan Derawan di Kabupaten Berau dan kawasan industri berbasis pertanian Paser dan Penajam Paser Utara, kawasan industri pertanian Kutai Kartanegara dan Kutai Barat serta Kawasan Strategis Nasional (KSN) perbatasan di Kabupaten Mahakam Ulu.

Pengembangan delapan kawasan industri tersebut tambah ia, sangat strategis terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat di daerah itu. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017