Samarinda (ANTARA Kaltim) - Persiapan angkutan lebaran baik penumpang maupun bahan kebutuhan pokok di Provinsi Kalimantan Timur dinyatakan aman, bahkan telah dilakukan berbagai antisipasi jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan, demikian hasil rapat koordinasi yang berlangsung Senin.
"Dalam rapat tadi semua sudah dengar bahwa masing-masing lintas sektor sudah menyatakan siap pada tugasnya. Tapi perlu saya ingatkan, meski semua aman, pengawasan harus tetap ketat," ujar Asisten II Setprov Kaltim Ichwansyah saat memimpin rapat persiapan lebaran di Samarinda.
Rapat yang diinisiasi Dinas Perhubungan di kantor Gubernur Kaltim itu dihadiri hampir semua lintas sektor, antara lain dari Polda, Kodam, Jasa Raharja, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Angkasa Pura, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Samarinda dan Balikpapan, serta sejumlah pihak lain.
Menurut Ichwansyah, dalam mendekati lebaran, selain angkutan penumpang baik udara, laut, penyebebarangan, maupun darat, hal lain yang menjadi prioritas adalah kesiapan bahan pokok sehingga harus dipastikan aman dan pengawasannya harus ketat.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Salman Lomoindong mengatakan, semua hal yang terkait dengan angkutan lebaran sudah siap, mulai dari armada, prasarana seperti pelabuhan dan dermaga, bahkan hingga personel yang ditugaskan di lapangan.
Untuk personel lapangan, lanjutnya, sudah melakukan koordinasi dengan masing-masing otoritas, bahkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, kepolisian, TNI, Polri, hingga Jasa Raharja dalam membentuk Tim Terpadu Siaga Lebaran di semua titik rawan.
Sedangkan untuk armada angkutan, berdasarkan hasil rapat tersebut, tersedia 2.331 armada angkutan darat, laut, dan sungai, seperti angkutan darat sebanyak 1.672 armada dengan kapasitas angkut mencapai 28.545 penumpang per hari.
Armada udara di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, terdapat 83 penerbangan setiap hari dengan kapasitas 8.549 penumpang.
Kemudian di Bandara Temindung Samarinda ada 13 penerbangan berkapasitas 265 penumpang, Bandara Kalimarau di Berau terdapat delapan penerbangan berkapasitas 752 penumpang, dan Bandara Malalan, Kutai Barat ada dua penerbangan berkapasitas 26 penumpang.
Selanjutnya untuk angkutan sungai dan penyeberangan telah siap sebanyak 591 armada, sementara jumlah penumpang yang sanggup diangkut mencapai 33.648 orang per hari.
Jumlah kapal sebanyak itu terdiri dari tiga trayek, yakni untuk trayek lintas kabupaten/kota sebanyak 183 armada dengan kapasitas 1.603 penumpang per hari.
Untuk trayek dalam kabupaten/kota tersedia 396 kapal dengan kapasitas angkut sebanyak 4.355 penumpang per hari, dan trayek penyeberangan terdapat 12 unit dengan kapasitas 27.690 penumpang per hari.
Berikutnya adalah untuk jenis angkutan laut tersedia 68 unit kapal dan speedboat atau longboat dengan kapasitas angkut sebanyak 29.852 orang.
"Dari jumlah itu, kapal milik PT Pelni tersedia empat unit berkapasitas angkut 14.669 orang, kapal milik pelayaran swasta 19 unit dengan daya tampung 13.293 penumpang, dan 45 unit longboat berkapasitas 1.890 penumpang," ucap Salman.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Dalam rapat tadi semua sudah dengar bahwa masing-masing lintas sektor sudah menyatakan siap pada tugasnya. Tapi perlu saya ingatkan, meski semua aman, pengawasan harus tetap ketat," ujar Asisten II Setprov Kaltim Ichwansyah saat memimpin rapat persiapan lebaran di Samarinda.
Rapat yang diinisiasi Dinas Perhubungan di kantor Gubernur Kaltim itu dihadiri hampir semua lintas sektor, antara lain dari Polda, Kodam, Jasa Raharja, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Angkasa Pura, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Samarinda dan Balikpapan, serta sejumlah pihak lain.
Menurut Ichwansyah, dalam mendekati lebaran, selain angkutan penumpang baik udara, laut, penyebebarangan, maupun darat, hal lain yang menjadi prioritas adalah kesiapan bahan pokok sehingga harus dipastikan aman dan pengawasannya harus ketat.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Salman Lomoindong mengatakan, semua hal yang terkait dengan angkutan lebaran sudah siap, mulai dari armada, prasarana seperti pelabuhan dan dermaga, bahkan hingga personel yang ditugaskan di lapangan.
Untuk personel lapangan, lanjutnya, sudah melakukan koordinasi dengan masing-masing otoritas, bahkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, kepolisian, TNI, Polri, hingga Jasa Raharja dalam membentuk Tim Terpadu Siaga Lebaran di semua titik rawan.
Sedangkan untuk armada angkutan, berdasarkan hasil rapat tersebut, tersedia 2.331 armada angkutan darat, laut, dan sungai, seperti angkutan darat sebanyak 1.672 armada dengan kapasitas angkut mencapai 28.545 penumpang per hari.
Armada udara di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, terdapat 83 penerbangan setiap hari dengan kapasitas 8.549 penumpang.
Kemudian di Bandara Temindung Samarinda ada 13 penerbangan berkapasitas 265 penumpang, Bandara Kalimarau di Berau terdapat delapan penerbangan berkapasitas 752 penumpang, dan Bandara Malalan, Kutai Barat ada dua penerbangan berkapasitas 26 penumpang.
Selanjutnya untuk angkutan sungai dan penyeberangan telah siap sebanyak 591 armada, sementara jumlah penumpang yang sanggup diangkut mencapai 33.648 orang per hari.
Jumlah kapal sebanyak itu terdiri dari tiga trayek, yakni untuk trayek lintas kabupaten/kota sebanyak 183 armada dengan kapasitas 1.603 penumpang per hari.
Untuk trayek dalam kabupaten/kota tersedia 396 kapal dengan kapasitas angkut sebanyak 4.355 penumpang per hari, dan trayek penyeberangan terdapat 12 unit dengan kapasitas 27.690 penumpang per hari.
Berikutnya adalah untuk jenis angkutan laut tersedia 68 unit kapal dan speedboat atau longboat dengan kapasitas angkut sebanyak 29.852 orang.
"Dari jumlah itu, kapal milik PT Pelni tersedia empat unit berkapasitas angkut 14.669 orang, kapal milik pelayaran swasta 19 unit dengan daya tampung 13.293 penumpang, dan 45 unit longboat berkapasitas 1.890 penumpang," ucap Salman.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017