Samarinda (ANTARA Kaltim) -Â Sebanyak 14 warga Filipina terdampar di Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara akibat kapal yang mereka tumpangi dihadang cuaca buruk dan kehabisan bahan bakar.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Ade yaya Suryana, dihubungi dari Samarinda, Jumat, membenarkan adanya 14 warga Filipina yang terdampar dan masuk ke wilayah Indonesia.
"Mereka ditemukan pada Kamis pagi (1/6) sekitar pukul 07.30 WITA akibat cuaca buruk dan kapalnya kehabisan bahan bakar. Mereka langsung dievakuasi di Kantor Camat Bunyu untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan dan pemeriksaan lebih lanjut," kata Ade Yaya Suryana.
Berdasarkan laporan Kapolres Bulungan Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Fachry kata Ade Yaya Suryana menyebutkan, ke-14 warga Filipina yang terdampar itu terdiri dari sembilan laki-laki dan lima perempuan.
"Mereka tepatnya terdampar di pantai Pulau Bunyu dekat lokasi tambang PT Lamindo," ujarnya.
Sejumlah 14 warga Filipina yang terdampat tersebut, yakni juragan bernama Ahiyal Rizal Bonggan, Jumboy Hernane, Gonceta, Onesimus Wongaja, Janry Salim, Rayjan Salim, Riohard Pelexo, Joshua H Crepo, Marlyn H Crado, Rosmalin H Adjad, Nelia Agad, Cherish Danne A Damos, Asmad serta Iraf.
"Setelah menerima informasi dari Pos Angkatan Laut, anggota Polsek Bunyu mendatangi lokasi bersama Komandan Pos AL, anggota Koramil dan Camat Bunyu. Dalam pemeriksaan di kapal dan para warga Filipina yang terdampar, tidak ditemukan senjata api maupun barang-barang terlarang," jelas Ade Yaya Suryana.
Dari hasil pemeriksaan lanjut Ade Yaya Suryana, ke-14 warga Filipina tersebut berangkat sejak Minggu (28/5) sekitar pukul 04.00 waktu setempat dari Kepulauan Bunggau Provinsi Tawi-Tawi Filipina Selatan dengan tujuan Pulau Setangkai Provinsi Tawi-Tawi Filipina Selatan untuk bekerja budi daya rumput laut.
"Dalam perjalanan, mereka dihadang cuaca buruk berupa kabut tebal dan kapal yang ditumpangi kehabisan bahan bakar, sehingga terbawa arus dan terdampar di Pantai Pulau Bunyu," tuturnya.
"Mereka sudah didata dan didokumentasi secara perorangan. Pihak kepolisian disana juga melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi Berau," ucap Ade Yaya Suryana.
Kabid Humas Polda Kaltim itu juga mengingatkan para nelayan atau masyarakat yang ingin melaut agar menjaga keselamatan sebab kondisi cuaca di perairan di Indonesia, khususnya di wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara tidak menentu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Ade yaya Suryana, dihubungi dari Samarinda, Jumat, membenarkan adanya 14 warga Filipina yang terdampar dan masuk ke wilayah Indonesia.
"Mereka ditemukan pada Kamis pagi (1/6) sekitar pukul 07.30 WITA akibat cuaca buruk dan kapalnya kehabisan bahan bakar. Mereka langsung dievakuasi di Kantor Camat Bunyu untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan dan pemeriksaan lebih lanjut," kata Ade Yaya Suryana.
Berdasarkan laporan Kapolres Bulungan Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Fachry kata Ade Yaya Suryana menyebutkan, ke-14 warga Filipina yang terdampar itu terdiri dari sembilan laki-laki dan lima perempuan.
"Mereka tepatnya terdampar di pantai Pulau Bunyu dekat lokasi tambang PT Lamindo," ujarnya.
Sejumlah 14 warga Filipina yang terdampat tersebut, yakni juragan bernama Ahiyal Rizal Bonggan, Jumboy Hernane, Gonceta, Onesimus Wongaja, Janry Salim, Rayjan Salim, Riohard Pelexo, Joshua H Crepo, Marlyn H Crado, Rosmalin H Adjad, Nelia Agad, Cherish Danne A Damos, Asmad serta Iraf.
"Setelah menerima informasi dari Pos Angkatan Laut, anggota Polsek Bunyu mendatangi lokasi bersama Komandan Pos AL, anggota Koramil dan Camat Bunyu. Dalam pemeriksaan di kapal dan para warga Filipina yang terdampar, tidak ditemukan senjata api maupun barang-barang terlarang," jelas Ade Yaya Suryana.
Dari hasil pemeriksaan lanjut Ade Yaya Suryana, ke-14 warga Filipina tersebut berangkat sejak Minggu (28/5) sekitar pukul 04.00 waktu setempat dari Kepulauan Bunggau Provinsi Tawi-Tawi Filipina Selatan dengan tujuan Pulau Setangkai Provinsi Tawi-Tawi Filipina Selatan untuk bekerja budi daya rumput laut.
"Dalam perjalanan, mereka dihadang cuaca buruk berupa kabut tebal dan kapal yang ditumpangi kehabisan bahan bakar, sehingga terbawa arus dan terdampar di Pantai Pulau Bunyu," tuturnya.
"Mereka sudah didata dan didokumentasi secara perorangan. Pihak kepolisian disana juga melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi Berau," ucap Ade Yaya Suryana.
Kabid Humas Polda Kaltim itu juga mengingatkan para nelayan atau masyarakat yang ingin melaut agar menjaga keselamatan sebab kondisi cuaca di perairan di Indonesia, khususnya di wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara tidak menentu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017