Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan bantuan sebanyak 52 ton beras bagi warga yang menjadi korban banjir di tiga kecamatan di Kabupaten Kutai Barat.
Kepala Dinas Sosial Kaltim Siti Rusmalia Idrus di Samarinda, Selasa, mengatakan, selain bantuan 52 ton beras, pemerintah provinsi juga menyalurkan bantuan berupa 240 lembar matras, dua unit tenda keluarga, 100 potong selimut wol, 75 paket family kit, satu unit perahu polyster, rompi pelampung empat unit dan dayung empat unit.
Bantuan lainnya yang diberikan Pemerintah Provinsi Kaltim adalah 100 lembar tenda gulung, 100 paket perlengkapan keluarga, perlengkapan ibu hamil dan bayi 100 paket, seragam anak SD laki-laki 150 stel, seragam SD perempuan 150 lembar, seragam SMP laki-laki 150 stel, seragam SMP perempuan 150 stel, seragam SMA laki-laki 150 stel, seragam SMA perempuan 150 stel, minyak goreng 750 botol, lauk pauk paket A 150 paket, lauk pauk paket B, C dan D masing-masing 300 paket.
"Bantuan tersebut juga bagian dari dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial. Yang jelas, itulah upaya yang telah dilakukan Pemprov Kaltim dalam mendukung evakuasi korban banjir," kata Siti Rusmalia.
Banjir yang merendam tiga Kecamatan di Kabupaten Kutai Barat telah berlangsung sejak 8 hingga 24 Mei 2015.
Banjir yang disebabkan tingginya intensitas hujan serta meluapnya hulu Sungai Mahakam itu merendam rumah-rumah warga di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tering, Muara Lawa dan Melak, dengan ketinggian air mencapai tiga meter.
Banjir yang melanda kawasan Kecamatan Tering, lanjut Siti, merendam rumah milik 9.835 warga dan sebanyak 4.026 warga menjadi korban banjir di Kecamatan Melak, khususnya Melak Ilir serta 4.293 jiwa warga menjadi korban banjir Kecamatan Muara Lawa.
"Pemprov Kaltim telah menurunkan tim yang terdiri dari Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membangun dapur umum atau tanggap darurat. Artinya, pemerintah sudah memberikan bantuan terhadap warga yang tertimpa musibah banjir tersebut," terang Siti Rusmalia Idrus.
"Penyaluran bantuan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah provinsi tidak tinggal diam terhadap bencana yang terjadi di Kutai Barat. Sehari setelah banjir melanda, Dinas Sosial Kaltim langsung turun ke lapangan dan saat ini banjir sudah sudah surut," katanya.
Sementara dampak dari banjir tersebut, sejumlah fasilitas umum pemerintah terendam, antara lain SDN 009 Kampung Lotaq, SDN 004 Kampung Muara Lawa, SDN 001 Kampung Lambing, SDN 003 Kampung Lambing, Kantor Kepala Kampung Muara Lawa, dan rumah dinas di Kantor Camat Lama lima unit.
Selain itu, gedung PKK Lama di Kampung Lambing, TK Tunas Anggrek/Paud Kampung Lambing, TK Titian Nusantara Kampung Muara Lawa, Kantor Kapolsek Muara Lawa serta Kantor Kepala Kampung Banggeris. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Kepala Dinas Sosial Kaltim Siti Rusmalia Idrus di Samarinda, Selasa, mengatakan, selain bantuan 52 ton beras, pemerintah provinsi juga menyalurkan bantuan berupa 240 lembar matras, dua unit tenda keluarga, 100 potong selimut wol, 75 paket family kit, satu unit perahu polyster, rompi pelampung empat unit dan dayung empat unit.
Bantuan lainnya yang diberikan Pemerintah Provinsi Kaltim adalah 100 lembar tenda gulung, 100 paket perlengkapan keluarga, perlengkapan ibu hamil dan bayi 100 paket, seragam anak SD laki-laki 150 stel, seragam SD perempuan 150 lembar, seragam SMP laki-laki 150 stel, seragam SMP perempuan 150 stel, seragam SMA laki-laki 150 stel, seragam SMA perempuan 150 stel, minyak goreng 750 botol, lauk pauk paket A 150 paket, lauk pauk paket B, C dan D masing-masing 300 paket.
"Bantuan tersebut juga bagian dari dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial. Yang jelas, itulah upaya yang telah dilakukan Pemprov Kaltim dalam mendukung evakuasi korban banjir," kata Siti Rusmalia.
Banjir yang merendam tiga Kecamatan di Kabupaten Kutai Barat telah berlangsung sejak 8 hingga 24 Mei 2015.
Banjir yang disebabkan tingginya intensitas hujan serta meluapnya hulu Sungai Mahakam itu merendam rumah-rumah warga di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tering, Muara Lawa dan Melak, dengan ketinggian air mencapai tiga meter.
Banjir yang melanda kawasan Kecamatan Tering, lanjut Siti, merendam rumah milik 9.835 warga dan sebanyak 4.026 warga menjadi korban banjir di Kecamatan Melak, khususnya Melak Ilir serta 4.293 jiwa warga menjadi korban banjir Kecamatan Muara Lawa.
"Pemprov Kaltim telah menurunkan tim yang terdiri dari Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membangun dapur umum atau tanggap darurat. Artinya, pemerintah sudah memberikan bantuan terhadap warga yang tertimpa musibah banjir tersebut," terang Siti Rusmalia Idrus.
"Penyaluran bantuan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah provinsi tidak tinggal diam terhadap bencana yang terjadi di Kutai Barat. Sehari setelah banjir melanda, Dinas Sosial Kaltim langsung turun ke lapangan dan saat ini banjir sudah sudah surut," katanya.
Sementara dampak dari banjir tersebut, sejumlah fasilitas umum pemerintah terendam, antara lain SDN 009 Kampung Lotaq, SDN 004 Kampung Muara Lawa, SDN 001 Kampung Lambing, SDN 003 Kampung Lambing, Kantor Kepala Kampung Muara Lawa, dan rumah dinas di Kantor Camat Lama lima unit.
Selain itu, gedung PKK Lama di Kampung Lambing, TK Tunas Anggrek/Paud Kampung Lambing, TK Titian Nusantara Kampung Muara Lawa, Kantor Kapolsek Muara Lawa serta Kantor Kepala Kampung Banggeris. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017