Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur mengharapkan inflasi di daerah setempat tetap terkendali selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1438 Hijriyah.

Dibutuhkan peran aktif semua pihak dalam menjaga distribusi dan stok bahan kebutuhan pokok.

"Kenaikan harga pada beberapa komoditas sudah pasti, karena pola historisnya tiap Ramadhan dan lebaran memang begitu. Tugas BI bersama pemerintah dan pihak lain bagaimana agar kenaikan barang masih pada batas normal," ujar Kepala BI KPw Kaltim Muhammad Nur di Samarinda, Kamis.

Berdasarkan data dalam tiga tahun terakhir lanjutnya, terdapat lima komoditas yang menjadi penyumbang utama terhadap laju inflasi di Kaltim selama Ramadhan, yakni beras, daging ayam ras, kacang panjang, telur ayam ras, dan bawah merah.

Untuk itu, pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kaltim, mengutamakan lima komoditas tersebut agar stoknya tercukupi sehingga bisa mengendalikan laju inflasi. Di samping komoditas lain juga tetap menjadi perhatian serius terhadap distribusi dan kecukupannya.

Jika terjadi lonjakan harga di pasar sementara stoknya mencukupi, maka Pemprov Kaltim bersama kabupaten/kota melalui instansi terkait segera melakukan Operasi Pasar guna menstabilkan harga.

Untuk kebutuhan daging misalnya, jika terjadi lonjakan harga daging segar di pasar tradisional di atas Rp100 ribu per kg, maka pemerintah harus memastikan pada ritel bahwa stok daging sapi beku tersedia dengan harga Rp80 ribu per kg, sehingga masyarakat memiliki pilihan memilih jenis daging yang disukai.

Saat ini, harga daging di pasar tradisional di Kota Samarinda sudah mencapai Rp130 ribu per kg, sehingga seharusnya pemerintah daerah sudah mengambil langkah untuk menstabilkan harga daging.

"Tadi saya ke Swalayan Giant sekaligus mau beli daging beku. Di situ memang tertulis harga daging Rp80 ribu, tapi dagingnya gak ada. Jadi saya langsung ke Pasar Inpres dan harga daging di pasar ini Rp130 ribu," tutur Murofah, warga Kelurahan Mugirejo, Samarinda.

Rofah berharap pemerintah segera mengambil langkah strategis agar harga daging bisa turun menjadi kisaran Rp100 ribu per kg, apalagi sebentar lagi masuk Ramadhan sehingga pemerintah harus turun tangan agar harga tidak terus naik.

Ia juga mengaku heran dengan harga daging yang terus naik, padahal pemerintah sudah menyatakan stok daging aman hingga beberapa bulan ke depan. Seharusnya, jika stok cukup, maka harga juga harus stabil.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017