Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Dinas Peternakan Kalimantan Timur bekerja sama dengan distributor dan pihak terkait menyiapkan telur ayam ras sebanyak 2.831,88 ton yang diyakini mampu mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan hingga lebaran 2017.

"Stok telur sebanyak itu cukup untuk memenuhi hingga setelah hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, jadi saya harap warga tidak melakukan aksi borong karena takut kehabisan stok, agar harga telur tidak melonjak," kata Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Jumat.

Saat ini harga telur ayam ras di tingkat pasar ada pada kisaran Rp1.300 hingga Rp1.500 per butir. Selisih harga terjadi karena tergantung pada besar dan kecilnya telur.

Apabila pembelian di masyarakat normal karena tidak ada yang melakukan aksi borong, diharapkan harga telur tidak naik. Sedangkan jika ada yang melakukan aksi borong, dimungkinkan harga akan melonjak karena permintaan mendadak banyak.

Ia juga memperkirakan kebutuhan telur ayam ras selama Ramadhan hingga lebaran sebanyak 2.742,42 ton sehingga stok yang disiapkan sebanyak 2.831,88 ton tersebut masih kelebihan.

"Ini berarti telur yang disiapkan masih lebih 89,46 ton. Kelebihan ini tentu masih bisa digunakan untuk kebutuhan setelah lebaran. Makanya warga jangan takut kehabisan telur dan jangan melakukan aksi borong. Kita tidak mungkin kehabisan stok," ujarnya.

Ia mengatakan telur sebanyak itu sebagian didatangkan dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan dengan jumlah 44,50 persen, sedangkan selebihnya yang sebanyak 55,50 persen mampu dicukupi oleh peternak lokal.

Menurutnya, kebutuhan telur dan daging ayam Kaltim sudah lumayan karena dapat dicukupi peternak lokal, tetapi kalau kebutuhan daging sapi masih banyak tergantung dari luar daerah yang mencapai 73,13 persen.

"Masih tingginya mendatangkan sapi dari luar daerah ini merupakan peluang besar bagi warga Kaltim, jadi saya harap warga Kaltim turut mengembangkan ternak sapi agar kami idak perlu mendatangkan sapi dari luar daerah," ujar Dadang lagi.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017