Samarinda (ANTARA Kaltim) - Banjir merendam rumah 172 kepala keluarga (KK) dengan 43 jiwa di wilayah Kelurahan Sei Merdeka, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara Kusuma Wardhana dari Samarinda, Selasa menyatakan, genangan air yang melanda delapan RT di Kelurahan Sei Merdeka Kecamatan Samboja itu akibat tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu kurun waktu beberapa hari terakhir.
"Berdasarkan informasi curah hujan di Stasiun Bendungan Samboja, curah hujan di kawasan itu cukup tinggi. Pada 4 Mei, curah hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Samboja mencapai 158 mili meter, kemudian pada 7 Mei curah hujan mencapai 120 mili meter dan pada 8 Mei 2018 curah hujannya berkisar 102 mili meter," ujar Kusuma Wardhana.
Ia mengatakan banjir yang merendam wilayah Kelurahan Sei Merdeka Kecamatan Samboja, menggenangi rumah-rumah warga yang ada di delapan RT yakni, di RT 22 sebanyak 45 Kepala Keluarga atau 131 jiwa yang rumahnya terendam, di RT 21 terdapat tiga rumah milik Kepala Kaluarga atau 11 jiwa, kemudian di RT 12 tercatat delapan Kepala Keluarga atau 40 jiwa rumahnya tergenang dan satu rumah yang dihuni satu kepala keluarga dengan tiga jiwa di RT 3 rumahnya tergenang.
Selanjutnya, di RT 10, sebanyak 15 Kepala Keluarga atau 50 jiwa rumahnya terendam, terdapat masing-masing satu kepala keluarga dengan satu jiwa yang rumahnya terendam di RT 18 dan RT 02.
"Dari data tambahan yang diserahkan Dinas Kesehatan, banjir juga menggenangi rumah milik 98 Kepala Keluarga dengan 200 jiwa di RT 01. Posko korban banjir untuk membantu warga yang rumahnya terendam di Kelurahan Sei Merdeka sudah didirikan di RT 22," terang Kusuma Wardhana.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas Polres Kutai Kartanegara Inspektur Polisi Satu Sabar menyatakan banjir yang merendam kawasan Kecamatan Samboja itu berlangsung sejak Sabtu (6/5) dengan ketinggian air mencapai 80 centimeter hingga 1 meter.
Bahkan lanjut Sabar, pelayanan di Polsek Samboja banjir juga menggenangi kantor POlsek Samboja dan asrama kepolisian setempat.
"Kantor Polsek Samboja dan asrama juga ikut tergenang hingga mencapai lutut orang dewasas sehingga pelayanan terganggu. Saat ini, pesonel Polsek Samboja melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya tergenang sebab dikhawatirkan ketinggian air akan bertambah," jelas Sabar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara Kusuma Wardhana dari Samarinda, Selasa menyatakan, genangan air yang melanda delapan RT di Kelurahan Sei Merdeka Kecamatan Samboja itu akibat tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu kurun waktu beberapa hari terakhir.
"Berdasarkan informasi curah hujan di Stasiun Bendungan Samboja, curah hujan di kawasan itu cukup tinggi. Pada 4 Mei, curah hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Samboja mencapai 158 mili meter, kemudian pada 7 Mei curah hujan mencapai 120 mili meter dan pada 8 Mei 2018 curah hujannya berkisar 102 mili meter," ujar Kusuma Wardhana.
Ia mengatakan banjir yang merendam wilayah Kelurahan Sei Merdeka Kecamatan Samboja, menggenangi rumah-rumah warga yang ada di delapan RT yakni, di RT 22 sebanyak 45 Kepala Keluarga atau 131 jiwa yang rumahnya terendam, di RT 21 terdapat tiga rumah milik Kepala Kaluarga atau 11 jiwa, kemudian di RT 12 tercatat delapan Kepala Keluarga atau 40 jiwa rumahnya tergenang dan satu rumah yang dihuni satu kepala keluarga dengan tiga jiwa di RT 3 rumahnya tergenang.
Selanjutnya, di RT 10, sebanyak 15 Kepala Keluarga atau 50 jiwa rumahnya terendam, terdapat masing-masing satu kepala keluarga dengan satu jiwa yang rumahnya terendam di RT 18 dan RT 02.
"Dari data tambahan yang diserahkan Dinas Kesehatan, banjir juga menggenangi rumah milik 98 Kepala Keluarga dengan 200 jiwa di RT 01. Posko korban banjir untuk membantu warga yang rumahnya terendam di Kelurahan Sei Merdeka sudah didirikan di RT 22," terang Kusuma Wardhana.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas Polres Kutai Kartanegara Inspektur Polisi Satu Sabar menyatakan banjir yang merendam kawasan Kecamatan Samboja itu berlangsung sejak Sabtu (6/5) dengan ketinggian air mencapai 80 centimeter hingga 1 meter.
Bahkan lanjut Sabar, pelayanan di Polsek Samboja banjir juga menggenangi kantor POlsek Samboja dan asrama kepolisian setempat.
"Kantor Polsek Samboja dan asrama juga ikut tergenang hingga mencapai lutut orang dewasas sehingga pelayanan terganggu. Saat ini, pesonel Polsek Samboja melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya tergenang sebab dikhawatirkan ketinggian air akan bertambah," jelas Sabar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017