Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak melepas keberangkatan 575 orang anggota kontingen yang tergabung dalam Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) untuk mengikuti berbagai kegiatan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

"Pesan saya, semua peserta yang merupakan petani dan nelayan ini harus mampu menjaga nama baik Kaltim. Tunjukkan bahwa masyarakat Kaltim adalah orang yang ramah dan sopan. Jika kita sopan, orang lain akan segan," ujarnya saat melepas kontingen KTNA di halaman kantor Gubernur Kaltim di Samarinda, Selasa.

Kontingen KTNA tersebut akan mengikuti perhelatan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XV di Aceh selama lima hari, yakni pada 6-11 Mei 2017.

Menurut gubernur, selama ini Kaltim dikenal baik di tingkat nasional karena sering menjadi juara dalam perhelatan Penas KTNA di berbagai provinsi, sehingga kontingen yang saat ini dipercaya mewakili Kaltim harus mampu menjaga nama baik daerah di kancah nasional.

Gubernur juga menaruh harapan besar kepada petani dan nelayan yang ikut Penas dapat memanfaatkan kegiatan tersebut untuk saling tukar pengalaman guna pembangunan pertanian di kabupaten/kota menjadi lebih maju.

"Masing-masing daerah memiliki kelebihan dalam bidang pertanian, sehingga jika ada daerah lain yang ingin bertanya tentang kelebihan tertentu yang dimiliki Kaltim, maka peserta Kaltim harus ikhlas memberikan informasi," ujarnya.

Begitu sebaliknya, peserta Penas KTNA Kaltim juga harus rajin mencari informasi dan bertanya kepada kontingen lain, karena dari beberapa daerah ada yang pengembangan pertaniannya lebih baik dan lebih maju.

Apabila tiap kontingen memperoleh informasi tentang pengembangan pertanian dalam arti luas baik subsektor tanaman pangan, kehutanan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, kemudian informasi itu diterapkan di Kaltim, maka ke depan Kaltim akan lebih maju.

Awang Faroek menaruh harapan besar kepada semua kontingen dapat memperoleh informasi berharga terkait pengembangan pertanian untuk diterapkan di Kaltim, sehingga secara perlahan namun pasti pengembangan pertanian di Kaltim dapat dilakukan.

"Provinsi Kaltim sudah menargetkan swasembada pangan dan swasembada berkelanjutan dengan capaian mulai 2018. Petani harus mampu menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan target tersebut sehingga bisa bersama-sama mengembangkan pertanian," kata gubernur. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017