Samarinda (ANTARA Kaltim) - Atlet dan pelatih Kaltim peraih medali pada PON 2016 lalu, akhirnya menerima bonus yang dijanjikan oleh pemerintah provinsi.

Pelatih Panjat Tebing Kaltim, Adi Nugroho di Samarinda, Jumat, mengatakan pihaknya telah menerima bonus tersebut sejak Kamis (6/4) melalui transfer rekening Bank Kaltim, begitu pula dengan para atlet panjat tebing peraih medali pada PON 2016 di Jawa Barat.

"Total kami bisa meraih 2 emas, 1 perak dan 2 perunggu, dan kebetulan saya sebagai pelatih atlet peraih emas, mendapatkan bonus Rp 200 juta dipotong pajak," katanya.

Adi mengaku bersyukur akhirnya bonus sudah direalisasikan, pasalnya atlet dan pelatih telah cukup lama menantikan bonus yang dijanjikan pemerintah.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah yang sudah menepati janjinya soal bonus. Kami sudah menerima bonus itu dan ini akan bermanfaat untuk semangat perjuangan atlet," jelasnya.

Atlet peraih medali emas beregu Panjat Tebing, Angga Cahya juga mengaku senang bisa menerima bonus.

Menurutnya bonus tersebut akan semakin memotivasi atlet supaya bisa membanggakan Kaltim.

"Senang bonus sudah diterima. Kita sudah tunggu dari lama. Semoga Pemerintah tetap komitmen untuk memperhatikan olahraga," katanya.

Sementara itu, peraih medali emas angkat berat Kaltim, Awang Latief juga telah menerima bonus.

Padahal Awang sempat terancam tak menerima bonus lantaran terjerat masalah doping. Awang yang meraih emas kategori perorangan, berhak mendapat guyuran bonus Rp200 juta.

Awang pun belum terpikirkan untuk menggunakan bonus tersebut.

"Saya sudah terima bonus. Tapi saya masih ingin menabung dulu. Belum kepikiran untuk apa. Tapi pelan-pelan mau nyicil rumah," ujar Awang.

Namun Awang sedikit menyesalkan nilai bonus yang diterimanya. Ia mengaku menerima Rp189.500.000 dari total Rp200 juta yang dijanjikan.

Menurutnya potongan yang dikenakan terlalu besar dan tidak sesuai komitmen awal.

"Bonus itu Rp 200 juta dan dipotong pajak. Kalau itu anjuran dai pemerintah ya saya tetap terima. Tapi menurut saya kesepakatan itu kan gak masuk. Janjinya kan 5 persen saja potongan itu. Kalau 5 persen ya dipotong 10 juta aja. Ini saya dipotong 11,5 juta," tegasnya.      (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017