Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Bappeda Provinsi Kalimantan Timur optimistis Pelabuhan Maloy di Kabupaten Kutai Timur yang pembangunannya mendapat kucuran dana dari APBN dan APBD ratusan miliar sejak beberapa tahun lalu hingga kini, akan dapat beroperasi tahun 2018.

"Pelabuhan Maloy yang fungsi utamanya sebagai angkutan crude palm oil (CPO) ini total investasinya mencapai Rp284 miliar dengan rincian dari APBN Rp163 miliar dan dari APBD Kaltim senilai Rp121 miliar," ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Selasa.

Perkembangan pelabuhan saat ini telah terbangun trestle terminal CPO sepanjang 700 meter, badan jalan causeway sepanjang 750 meter masih berupa tanah karena masih tahap kelanjutan pembangunan, sehingga ditargetkan akhir tahun 2017 badan jalan tersebut sudah berupa rigid.

Pelabuhan Maloy dinilainya strategis karena terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) yang merupakan lintasan laut perdagangan internasional, kemudian berada di kawasan pusat ekonomi dunia masa depan.

Selain itu, Pelabuhan Maloy juga masuk jalur interkoneksi Kalimantan dan Sulawesi, atau merupakan jalur regional lintas trans Kalimantan dan transportasi penyeberangan kapal feri dengan rute Tarakan - Toli Toli dan Balikpapan - Mamuju.

Fungsi pelabuhan ini dinilai strategis dalam mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) yang menjadi pusat hilirisasi industri berbasis kelapa sawit (oleokimia).

KEK MBTK sendiri sejak beberapa tahun lalu menelan investasi sebesar Rp2,46 triliun yang terdiri dari anggaran pusat melalui APBN senilai Rp1,482 triliun, kemudian dari APBD Provinsi Kaltim senilai Rp978 miliar.

Guna mewujudkan operasional berjalan lancar, maka infrastruktur pendukung KEK MBTK antara lain dilakukan peningkatan jalan nasional menuju Maloy seperti jalur Samarinda - Bontang - Sangatta - Simpang Perdau - Bengalon - Maloy - Sangkulirang - Batu Lepok.

Kemudian jalan akses menuju KEK MBTK, jalan dalam kawasan industri Maloy, termasuk rencana pembangunan jalan tol mulai batas Kalimantan Selatan - Penajam - Balikpapan - Samarinda - Bontang - Sangatta - Maloy.

"Sarana pendukung lainnya adalah Bandara Samarinda Baru, pengembangan Bandara Sangkima di Sangatta, pembangunan tangki timbun CPO, pelabuhan kargo Maloy, pembangunan jalur kereta api barang, sarana air bersih, dan kelistrikan," kata Zairin. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017