Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengurus Provinsi Ikatan Olahraga Dansa Indonesia Kalimantan Timur menggelar pelatihan dansa pada 21-24 Maret 2017 di Rafael Studio Jl Tengkawang, Samarinda.

Ketua Harian IODI Kaltim Tri Murti Rahayu di Samarinda, Selasa, mengatakan kegiatan pelatihan yang bertajuk "Dance Camp" ini menggandeng studio dansa rafael dan melibatkan 43 pedansa bibit muda di Kaltim.

Menurut Tri Murti, Dance Camp ini khusus untuk kategori Dansa Latin, dengan jadwal tanggal 21-22 Maret diikuti oleh pemula dan tanggal 23-24 Maret diikuti 4 pasangan Pedansa couple Kaltim eks PON XIX/2016 Jabar.

"Sebetulnya kita tidak membatasi usia, memang kita melihat potensi pedansa pemula dan tawarkan ke Pengcab. Total ada 43 peserta Dance Camp yang semuanya berasal dari Pengcab Samarinda, Balikpapan, Kukar, Berau, dan, Kabupaten Paser," ucapnya.

Ia menambahkan, Dance Camp ini bertujuan untuk mencari bibit muda pedansa berbakat yang dipersiapkan mengikuti berbagai even level daerah, nasional, maupun internasional.

Ia mengatakan pihaknya telah mendatangkan satu pelatih dari Italia dan Jakarta yang secara khusus akan memberikan pelatihan dan pemahaman mengenai Dansa Latin selama 4 hari kepada peserta.

"Makanya kita khususkan untuk kategori Latin dulu, nah yang kategori standard dan hip-hop nanti dulu, karena kita harus melihat betul mana yang berbakat di standar dan hiphop," ungkapnya.

Tri juga menegaskan kegiatan Dance Camp ini sekaligus sebagai langkah persiapan menatap Praporprov, Porprov 2018, dan PON 2020 di Papua.

Pihaknya tak ingin terlalu santai menyiapkan atlet menuju PON. Pasalnya PON 2016 lalu tim Dansa Kaltim hanya berhasil meraih medali perak dan perunggu dengan efektivitas latihan selama 1 - 1,5 tahun.

Tri menilai kualitas pedansa Kaltim bisa lebih baik apabila pembinaan dilakukan sejak awal secara bertahap.

Apalagi pihaknya harus menyiapkan antisipasi terkait isu regulasi atlet yang boleh tampil di PON 2020 mendatang maksimal berusia 23 tahun.

"Kami mempersiapkan juga 4 couple latin yang tampil di PON 2016 lalu. Secara usia mereka masih bisa tampil untuk PON 2020. Ada Fangfang - Ridwan, Frangky - Lenny, Hasbar - Intan, dan Esra - Jeanette. Jadi apa pun yang ditentukan pengurus pusat untuk usia PON, ya kami bisa menyiapkan dari sekarang," tuturnya.

Sekretaris Pengprov IODI Kaltim, Luhur Wicaksono mengapresiasi krgiatan Dance Camp. Menurutnya program ini bisa meningkatkan semangat dan kualitas pedansa yang bergabung dalam klub.

"Kami sangat apresiasi ini karema klub Rafael studio sendiri rajin membina dan melahirkan atlet potensial dari Kejurda sampai Kejurnas. Ini pembinaan berkesinambungan yang bagus untuk meningkatkan kualitas atlet," kata Luhur. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017