Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak bersama jajaran terkait dan media massa akan mendeklarasikan Gerakan Anti Hoax, guna menangkal penyebaran berita bohong dan menyesatkan meluas di masyarakat luas.

"Deklarasi Anti Hoax merupakan hal yang positif karena berita yang tidak benar dapat menggangu kinerja, bahkan akibatnya bisa buruk bagi masyarakat," ujarnya ketika memimpin rapat pertemuan dengan sejumlah awak media dan sejumlah pihak terkait, di Diskominfo Kaltim, di Samarinda, Selasa.

Deklarasi Anti Hoax rencananya digelar pada 14 April 2017 dalam rangkaian pameran hasil pembangunan yang dikemas dalam Kaltim Fair pada 14-23 April 2017.

Saat Deklrasi Anti Hoax, Gubernur Kaltim bersama Menteri Kominfo juga direncanakan melakukan talk show terkait upaya mencegah hoax. Sejumlah televisi daerah juga dinyatakan siap menayangkan secara langsung talk show tersebut.

Menurutnya, era demokrasi yang bebas seperti sekarang bisa jadi kebablasan akibat penyebaran hoax, mengingat hoax akan dapat merusak sistem di era demokrasi.

Ada perbedaan antara demokrasi di Indonesia dan negara lain, yakni di Indonesia dengan mengacu pada empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI, sehingga masyarakat tidak boleh bablas dalam menerapkan demokrasi.

Ia berharap Deklarasi Anti Hoax dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya melakukan antisipasi penyebaran berita tidak benar.

Sebagai contoh, jika terjadi kejadian berkaitan keamanan dan ketertiban, masyarakat diajak tidak ikut menyebarluaskan informasinya karena akan semakin luas.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komunitas Masyarakat Anti Hoax Kaltim Charles Siahaan mengatakan, rencana deklarasi berawal dari timbulnya rasa kegelisahan kalangan jurnalis terkiat penyebaran hoax.

Sejak saat itu, para jurnalis kemudian berdiskusi yang intinya merekomendasikan bahwa jurnalis harus menjadi pelopor menginisiasi anti hoax, agar berita tidak benar dan menyesatkan tidak meluas.

Menurut Ucok, panggilan akrabnya, hoax sudah meresahkan karena masuk ke segala lapisan masyarakat dan ikut berpengaruh terhadap perubahan perilaku generasi penerus, sehingga perlu dideklarasikan di tingkat elit agar diikuti seluruh lapisan masyarakat.

"Sedangkan untuk jangka panjang katanya, akan dilaksanakan sosialisasi dan pelatihan jurnalistik, mengingat hoax sulit dicegah sehingga harus diantisipasi dengan memberikan pelatihan meningkatkan daya literasi masyarakat," ujar Ucok. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017