Samarinda (ANTARA Kaltim)- Pengprov Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Kalimantan Timur meloloskan tujuh lifter masuk dalam timnas Indonesia menuju Kejuaraan Asia pada 1-5 Mei 2017 di Bandung, Jawa Barat.
Sekretaris PABBSI Kaltim, Sugeng Mochdar saat dihubungi dari Samarinda, Kamis, mengatakan, pada seleksi nasional di hari terakhir, Kamis (16/3) di GOR, Soreang Bandung, tiga lifter Kaltim yakni Nohadi kelas 105kg senior dan Ansori kelas 105kg junior dan Ardani kelas 120 kg senior berhasil mengikuti jejak empat lifter Kaltim lainnya yang sudah lebih dulu memastikan berseragam merah putih.
Sugeng menyebutkan empat lifter Kaltim yang lebih dulu meraih tiket masuk dalam timnas di antaranya Awang Habiel Latief kelas 66kg, dan Widari kelas 47 kg putri, sedangkan untuk junior yakni Margareta kelas 57kg dan Bismar kelas 66kg putra.
"Satu-satunya lifter kita yang gagal yakni Andik Kurniawan, Ia kalah bersaing dengan rekannya sesama Kaltim,Nohadi, tapi meski tidak lolos Ia masih menduduki peringkat kedua atau medali perak,"jelas Sugeng.
Ia menambahkan, dari tujuh lifter yang telah meraih tiket masuk timnas tersebut, empat diantaranya yakni Ardani, Nohadi, Widari dan Awang Latief merupakan atlet senior.
Sedangkan tiga lifter lainnya, yakni Bismar, Ansori dan margaret masuk dalam kategori atlet junior.
Masuknya tujuh atlet dalam kerangka timnas Indonesia di kejuaraan Angkat Berat Asia tersebut, dikatakan Sugeng, memang belum mendominasi kuota atlet pelatnas,karena jumlah lifter Kaltim yang masukntimnas masih kalah dengan tim Jawa Barat, selaku tuan rumah seleksi nasional.
"Total kelas yang dipertandingkan pada seleknas tersebut, yakni 15 kelas untuk kategori senior dan 15 kelas untuk kategori junior,"jelasnya.
Namun, Sugeng mengaku bangga karena dari delapan lifter yang dipanggil mengikuti seleknas, hanya satu saja atletnya yang gagal berseragam merah putih, dan itupun karena bersaing dengan sesama atlet Kaltim.
"Saat ini kami masih menunggu informasi dari PB PABBSI, apakah atlet yang telah masuk di timnas langsung menjalani pelatnas atau kembali dulu ke daerah asal," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Sekretaris PABBSI Kaltim, Sugeng Mochdar saat dihubungi dari Samarinda, Kamis, mengatakan, pada seleksi nasional di hari terakhir, Kamis (16/3) di GOR, Soreang Bandung, tiga lifter Kaltim yakni Nohadi kelas 105kg senior dan Ansori kelas 105kg junior dan Ardani kelas 120 kg senior berhasil mengikuti jejak empat lifter Kaltim lainnya yang sudah lebih dulu memastikan berseragam merah putih.
Sugeng menyebutkan empat lifter Kaltim yang lebih dulu meraih tiket masuk dalam timnas di antaranya Awang Habiel Latief kelas 66kg, dan Widari kelas 47 kg putri, sedangkan untuk junior yakni Margareta kelas 57kg dan Bismar kelas 66kg putra.
"Satu-satunya lifter kita yang gagal yakni Andik Kurniawan, Ia kalah bersaing dengan rekannya sesama Kaltim,Nohadi, tapi meski tidak lolos Ia masih menduduki peringkat kedua atau medali perak,"jelas Sugeng.
Ia menambahkan, dari tujuh lifter yang telah meraih tiket masuk timnas tersebut, empat diantaranya yakni Ardani, Nohadi, Widari dan Awang Latief merupakan atlet senior.
Sedangkan tiga lifter lainnya, yakni Bismar, Ansori dan margaret masuk dalam kategori atlet junior.
Masuknya tujuh atlet dalam kerangka timnas Indonesia di kejuaraan Angkat Berat Asia tersebut, dikatakan Sugeng, memang belum mendominasi kuota atlet pelatnas,karena jumlah lifter Kaltim yang masukntimnas masih kalah dengan tim Jawa Barat, selaku tuan rumah seleksi nasional.
"Total kelas yang dipertandingkan pada seleknas tersebut, yakni 15 kelas untuk kategori senior dan 15 kelas untuk kategori junior,"jelasnya.
Namun, Sugeng mengaku bangga karena dari delapan lifter yang dipanggil mengikuti seleknas, hanya satu saja atletnya yang gagal berseragam merah putih, dan itupun karena bersaing dengan sesama atlet Kaltim.
"Saat ini kami masih menunggu informasi dari PB PABBSI, apakah atlet yang telah masuk di timnas langsung menjalani pelatnas atau kembali dulu ke daerah asal," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017