Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Temindung, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem yang melanda daerah itu.

"Potensi terjadinya hujan disertai petir dan angin kencang cukup tinggi sebab wilayah Kota Samarinda, khususnya dan Kaltim pada umumnya, saat ini masih musim hujan," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Temindung Sutrisno di Samarinda, Selasa.

Menurut ia, potensi terjadinya hujan disertai petir dan angin kencang itu lebih dominan disebabkan oleh kondisi lokal akibat pertemuan angin baratan dengan angin timuran.

"Daerah pertemuan angin baratan dengan angin timuran tersebut potensi pembentukan awannya cukup tinggi. Itulah yang dominan menyebabkan terjadinya hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah Samarinda dan sekitarnya," terang Sutrisno.

Ia menyatakan terjadinya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia yang juga berdampak di wilayah perairan Kalimantan, tidak berdampak signifikan terhadap kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara.

"Jika siklonik terjadi di wilayah Filipina, maka dampaknya baru terasa di Pulau Kalimantan dan yang paling terasa adalah kawasan Kalimantan Utara. Untuk sementara dalam pekan ini, yang paling berpengaruh adalah kondisi lokal yang disebabkan pertemuan angin baratan dengan angin timuran tersebut," jelas Sutrisno.

Ia menambahkan terjadinya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia juga berpotensi menimbulkan gelombang tinggi pada jalur pelayaran dari arah Surabara, Jawa Timur, menuju Kalimantan.

Tetapi, sirkulasi siklonik Samudera Hindia itu tidak berpengaruh signifikan akan terjadinya gelombang tinggi pada jalur pelayaran dari Pulau Sulawesi ke Pulau Kalimantan.

"Jadi, sirkulasi siklonik di Samudera Hindia itu otomatis terdampak akan kemungkinan terjadinya gelombang tinggi pada jalur pelayaran Surabaya ke Kalimantan. Tetapi, di jalur pelayaran Sulawesi-Kalimantan tetap normal. Memang ada potensi gelombang tinggi di jalur pelayaran Sulawsi-Kalimantan, tetapi pada saat terjadi cuaca buruk saja," kata Sutrisno. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017