Penajam (ANTARA Kaltim) - Program pemberian bantuan alat mesin pertanian atau alsintan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dinilai masih belum tepat sasaran.
"Kami nilai pemberian bantuan alsintan itu tidak sesuai atau tidak tepat sasaran," kata Ketua Kontak Tani Andalan atau KTNA Kabupaten Penajam Paser Utara Pitoyo ketika ditemui di Penajam, Rabu.
Menurut ia, program pemberian bantuan kepada petani itu tidak terkoordinasi dengan baik. "Banyak terjadi petani darat atau perkebunan diberi bantuan mesin sawah, bantuan itu jelas tidak sesuai," tambahnya.
Pitoyo mencontohkan di Kecamatan Sepaku, banyak petani mendapatkan bantuan mesin sawah, padahal mayoritas lahan di wilayah itu merupakan lahan kering, jadi alsintan bantuan pemerintah kabupaten tersebut tidak bisa digunakan.
Dia mengaku sangat menyayangkan banyaknya program Pemkab Penajam Paser Utara di bidang pertanian yang terkesan tidak bermanfaat. Semestinya, instansi terkait mendata dulu petani calon penerima bantuan dan lokasi lahan terlebih dahulu, sebelum menyalurkan bantuan.
"Pemberian alsintan terkesan gagal bermanfaat, harusnya pemberian bantuan itu dapat dilakukan dengan melihat petani dan lokasi di masinng-masing wilayah," ujar Pitoyo.
Selain itu, Pitoyo juga menagih janji pemerintah yang akan segera menyelesaikan pembangunan sodetan Sungai Longkali di Kabupaten Paser untuk memenuhi kebutuhan irigasi pengairan lahan persawahan.
"Pembangunan sodetan Sungai Longkali itu direncanakan pemerintah ketika pelaksanaan Pekan Daerah KTNA 2016, tetapi hingga saat ini belum terealisasi," ucapnya.
Potensi pertanian di wilayah Penajam Paser Utara hingga kini belum bisa dioptimalkan, karena terkendala sarana prasarana irigasi untuk pengairan ribuan hektare lahan persawahan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Kami nilai pemberian bantuan alsintan itu tidak sesuai atau tidak tepat sasaran," kata Ketua Kontak Tani Andalan atau KTNA Kabupaten Penajam Paser Utara Pitoyo ketika ditemui di Penajam, Rabu.
Menurut ia, program pemberian bantuan kepada petani itu tidak terkoordinasi dengan baik. "Banyak terjadi petani darat atau perkebunan diberi bantuan mesin sawah, bantuan itu jelas tidak sesuai," tambahnya.
Pitoyo mencontohkan di Kecamatan Sepaku, banyak petani mendapatkan bantuan mesin sawah, padahal mayoritas lahan di wilayah itu merupakan lahan kering, jadi alsintan bantuan pemerintah kabupaten tersebut tidak bisa digunakan.
Dia mengaku sangat menyayangkan banyaknya program Pemkab Penajam Paser Utara di bidang pertanian yang terkesan tidak bermanfaat. Semestinya, instansi terkait mendata dulu petani calon penerima bantuan dan lokasi lahan terlebih dahulu, sebelum menyalurkan bantuan.
"Pemberian alsintan terkesan gagal bermanfaat, harusnya pemberian bantuan itu dapat dilakukan dengan melihat petani dan lokasi di masinng-masing wilayah," ujar Pitoyo.
Selain itu, Pitoyo juga menagih janji pemerintah yang akan segera menyelesaikan pembangunan sodetan Sungai Longkali di Kabupaten Paser untuk memenuhi kebutuhan irigasi pengairan lahan persawahan.
"Pembangunan sodetan Sungai Longkali itu direncanakan pemerintah ketika pelaksanaan Pekan Daerah KTNA 2016, tetapi hingga saat ini belum terealisasi," ucapnya.
Potensi pertanian di wilayah Penajam Paser Utara hingga kini belum bisa dioptimalkan, karena terkendala sarana prasarana irigasi untuk pengairan ribuan hektare lahan persawahan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017