Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pertumbuhan koperasi secara kuantitatif mengalami peningkatan dari 5.407 unit pada 2015 menjadi 5.546 unit atau meningkat 2,7 persen pada 2016, kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Kalimantan Timur Fuad Asaddin.
"Peningkatan jumlah koperasi itu juga dikuti dengan volume usaha koperasi yakni, Rp2,044 triliun pada 2015 meningkat jadi Rp2,186 triliun pada 2016 atau setara dengan 6,9 persen," kata Fuad Asaddin, di Samarinda, Selasa.
Meningkatnya jumlah koperasi itu menurut Fuad Asaddin, menunjukkan semakin membaiknya tingkat pertumbuhan dan perkembangan koperesi.
"Itulah yang diharapkan sehingga mampu berkontribusi untuk ikut memecahkan masalah kemiskinan dan pengangguran, seiring dengan penyerapan tenaga kerja dan peluang usaha," terang Fuad Asaddin.
Koperasi lanjut ia, terus didorong untuk peningkatan akuntabilitas agar berkembang menjadi organisasi ekonomi yang mampu bersaing dengan pelaku usaha lain.
"Akuntabilitas menggambarkan pengelolaan usaha yang profesional, menciptakan kredibilitas dan meningkatnya kepercayaan anggota," tutur Fuad Asaddin.
Ia berharap, program penataan akuntabilitas mampu meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan koperasi, sehingga membangun daya saing tinggi.
"Untuk mencapai itu tentu menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan perubahan. Semua tentangan itu harus dilaksanakan karena akuntabilitas merupakan satu diantara lima prinsip `good governance` yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian dan fairness," jelas Fuad Asaddin.
Nantinya tambah ia, koperasi dapat memberikan kontribusi dalam mensejahterakan anggota dan berpikir secara konstruktif untuk mencari berbagai upaya dalam rangka mengembalikan semangat berkoperasi di kalangan masyarakat.
"Menuju koperasi berkualitas dan sejahtera di masa datang, tentu perlu dukungan semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha dan masyarakat turut serta berperan aktif dalam pembinaan dan pengembangan koperasi dan UKM di Kaltim," ujar Fuad Asaddin.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Peningkatan jumlah koperasi itu juga dikuti dengan volume usaha koperasi yakni, Rp2,044 triliun pada 2015 meningkat jadi Rp2,186 triliun pada 2016 atau setara dengan 6,9 persen," kata Fuad Asaddin, di Samarinda, Selasa.
Meningkatnya jumlah koperasi itu menurut Fuad Asaddin, menunjukkan semakin membaiknya tingkat pertumbuhan dan perkembangan koperesi.
"Itulah yang diharapkan sehingga mampu berkontribusi untuk ikut memecahkan masalah kemiskinan dan pengangguran, seiring dengan penyerapan tenaga kerja dan peluang usaha," terang Fuad Asaddin.
Koperasi lanjut ia, terus didorong untuk peningkatan akuntabilitas agar berkembang menjadi organisasi ekonomi yang mampu bersaing dengan pelaku usaha lain.
"Akuntabilitas menggambarkan pengelolaan usaha yang profesional, menciptakan kredibilitas dan meningkatnya kepercayaan anggota," tutur Fuad Asaddin.
Ia berharap, program penataan akuntabilitas mampu meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan koperasi, sehingga membangun daya saing tinggi.
"Untuk mencapai itu tentu menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan perubahan. Semua tentangan itu harus dilaksanakan karena akuntabilitas merupakan satu diantara lima prinsip `good governance` yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian dan fairness," jelas Fuad Asaddin.
Nantinya tambah ia, koperasi dapat memberikan kontribusi dalam mensejahterakan anggota dan berpikir secara konstruktif untuk mencari berbagai upaya dalam rangka mengembalikan semangat berkoperasi di kalangan masyarakat.
"Menuju koperasi berkualitas dan sejahtera di masa datang, tentu perlu dukungan semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha dan masyarakat turut serta berperan aktif dalam pembinaan dan pengembangan koperasi dan UKM di Kaltim," ujar Fuad Asaddin.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017