Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Paser menginstruksikan seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat, melakukan "epidemiologi" atau mempelajari frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan terhadap penyakit menular di daerah itu.

"Instruksi ini bertujuan mengetahui potensi penularan dan penyebaran penyakit menular di masyarakat," kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Paser Eko Ariyanto, di Tanah Grogot, Senin.

Dengan melakukan "epidemiologi" kata Eko, Dinas Kesehatan Paser dapat melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan di wilayah sekitar tempat tinggal penderita.

"Misalnya penyakit demam berdarah, petugas puskesmas mendatangi keluarga, tetangga dan pasien, menanyakan apakah ada yang mengalami demam atau panas. Apabila ada, petugas segera melakukan pencegahan dengan melakukan perawatan sehingga pasien tidak sempat mengalami demam berdarah," jelas Eko.

Dalam penyelidikan itu tambah Eko, petugas akan melakukan wawancara untuk mengetahui adanya infeksi virus dengue pada DBD.

Selain itu lanjut ia, petugas juga melakukan pemeriksaan jentik pada tempat penampungan air (TPA) dan tempat-tempat lain yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegepty, baik di dalam maupun di luar rumah atau bangunan.

Dari hasil penyelidikan tersebut kata Eko, petugas puskesmas diharapkan dapat segera memberikan hasil penyelidikannya ke Dinas Kesehatan.

"Petugas puskesmas segera memberikan hasil penyelidikan, sehingga Kondisi Luar Biasa (KLB) bisa dicegah. Bila biasanya petugas memberi laporan empat kali sebulan, maka Dinas Kesehatan meminta mereka untuk memberi laporan delapan kali sebulan," terang Eko.      (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017