Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kabupaten Mahakam Ulu, sebuah daerah di Provinsi Kalimantan Timur yang berbatasan darat dengan negara tetangga Malaysia, mampu menambah sekitar 150 unit sarana dan prasarana yang anggarannya dari dana desa tahun 2016.

"Sekitar 150 unit sapras itu tersebar di hampir semua desa di lima kecamatan di Mahakam Ulu," ujar Kabid Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim Musa Ibrahim di Samarinda, Sabtu.

Pada 2016, jelas Musa, Kabupaten Mahakam Ulu menerima dana desa dari APBN senilai Rp35,9 miliar untuk 50 desa yang tersebar di lima kecamatan, masing-masing Kecamatan Long Pahangai, Long Apari, Laham, Long Hubung, dan Long Bagun.

Dana desa sebesar itu telah dimanfaatkan dan saat ini sudah ada sekitar 150 unit sarana dan prasarana (sapras) yang terbangun.

Menurut ia, jumlah sapras yang terbangun jauh lebih banyak ketimbang jumlah desa, karena ada beberapa desa yang membangun 3-5 unit dengan menyesuaikan sarana yang dibangun dan biaya yang tersedia.

Beberapa pemanfaatan dana desa 2016 adalah di Kampung Long Hurai, Kecamatan Long Bagun, mengadakan tiga unit sapras, yakni jalan dusun rabat beton senilai Rp89,6 juta, jalan rabat beton di titik lain senilai Rp145,5 juta, dan pengadaan genset plus jaringan kabel listrik dengan nilai Rp117,9 juta.

Desa Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, menambah empat sapras, yakni Posyandu dengan konstruksi kayu senilai Rp145 juta, bangunan TK/PAUD konstruksi kayu sebesar Rp54,58 juta, gorong-gorong kampung Rp108,47 juta, dan satu unit sarana air bersih senilai Rp357,9 juta.

Berikutnya Desa Long Hubung, Kecamatan Long Hubung berhasil mewujudkan tiga sapras, yakni jembatan untuk roda empat senilai Rp84,4 juta, bangunan lain-lain Rp282,45 juta, dan tambatan perahu sungai dengan nilai Rp62,69 juta.

Selanjutnya, di Desa Long Lunuk Baru, Kecamatan Long Pahangai, berhasil mengadakan tiga sapras, yakni Posyandu senilai Rp120,68 juta, jalan poros senilai Rp93,67 juta, dan jalan lingkungan senilai Rp96,97 juta.

"Memang nilai untuk pembangunannya kecil, tapi jangan lihat dari sisi nilainya, namun lihatlah manfatnya yang luar biasa bagi warga desa. Selain itu, dari DD juga mengajarkan masyarakat untuk peduli sesama karena pekerjaan DD dilakukan secara swakelola sehingga timbul musyawarah," kata Musa. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017