Penajam (ANTARA Kaltim) - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menangkap Sr dan Ud, anggota komplotan perampok spesialis sarang burung walet yang beraksi di wilayah Kecamatan Babulu.

Kepala Polres Penajam Paser Utara Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rystiawan ketika dihubungi di Penajam, Sabtu, mengatakan kedua pelaku dibekuk polisi pada Jumat (27/1) sekitar pukul 18.00 Wita di wilayah Kabupaten Paser.

Komplotan perampok spesialis sarang burung walet yang berjumlah delapan orang itu melakukan aksinya di wilayah RT 12 Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu, pada Kamis (26/1) dini hari.

Personel Polres Penajam Paser Utara juga sempat adu tembak dengan kawanan perampok yang menggunakan senjata api rakitan untuk menggagalkan perampokan tersebut, namun kawanan perampok berhasil melarikan diri.

"Awalnya ada delapan orang yang melakukan aksi perampokan sarang walet itu, dua orang ditangkap, masih ada enam orang dalam pengejaran," kata Kapolres.

Sr yang diduga sebagai otak dari perampokan dan rekannya Ud sempat melakukan perlawanan ketika akan ditangkap personel Satreskrim Polres Penajam Paser Utara.

Ketika ditangkap, menurut Teddy, tersangka Ud dalam keadaan kritis, diduga terkena tembakan saat adu tembak yang terjadi sebelum melarikan diri.

"Ada peluru yang bersarang di bagian bawah dada kanan dan kiri, diduga tertembak saat adu tembak dengan personel," jelasnya.

Personel Satreskrim Polres Penajam Paser Utara hingga kini terus melakukan pengejaran untuk menangkap enam pelaku perampokan lainnya yang diduga melarikan diri ke luar wilayah Penajam Paser Utara

"Kami kerahkan satu unit bantuan bersenjata lengkap untuk menangkap enam orang pelaku perampokan lainnya," ujar Teddy Rystiawan.

Perampokan sarang burung walet yang dilakukan kawanan bersenjata api rakitan di kawasan Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu, itu, bukan yang pertama kalinya.

Para pemilik sarang burung walet di wilayah Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, tidak melaporkan aksi perampokan yang sudah sering terjadi tersebut, karena merasa khawatir mendapat ancaman. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017