Penajam (ANTARA Kaltim) -  Serangan hama pengerek batang padi atau sundep pada ratusan hektare lahan persawahan di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, akibat sistem pengolahan lahan persawahan yang tidak optimal, kata pejabat Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Maraknya serangan hama sundep pada lahan sawah di Desa Sidorejo itu merupakan imbas dari kelengahan para petani," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distanak Penajam Paser Utara Bambang Marjuki di Penajam, Kaltim, Rabu.

Menurut ia, petani cenderung malas mengolah lahan sawah setelah masa panen, sehingga banyak memunculkan bibit hama, termasuk sundep.

Kebiasaan petani menggunakan pola tanam tanam benih langsung atau tabela juga berisiko meningkatkan serangan hama saat musim tanam baru.

Marjuki menjelaskan untuk menekan hama pengerek batang padi di setiap awal musim tanam, petani harus rajin melakukan pengawasan terhadap lahan persawahan.

"Tanggung jawab penanganan hama itu dari masing-masing petani," tambahnya.

Ia menambahkan pengendalian hama sundep bisa menggunakan pestisida pura yang banyak dijual di kios pertanian, namun tetap harus dilakukan pengawasan secara intensif.

Selama ini, para petani hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, sementara untuk penyaluran bantuan obat-obatan pertanian ada standar operasional prosedurnya.

"Untuk memberikan bantuan terhadap serangan hama tanaman itu harus ada peringatan dini dari petugas pengendali organisme pengganggu di setiap kecamatan," jelas Marjuki.

Selain itu, sesuai SOP pemerintah juga hanya bisa menangani serangan hama yang mendadak dan meluas, serta berisiko menimbulkan gagal panen dalam skala besar.

"Selama ini petani salah kaprah atau tidak mengerti, seharusnya penanganan hama itu tanggung jawab petani sendiri," tegasnya.

Terkait aspirasi petani Desa Sidorejo yang menginginkan ada subsidi obat-obatan menimal tiga bulan sekali dari pemerintah, Marjuki menyatakan usulan itu sulit untuk diakomodasi karena semua bantuan dari pemerintah harus sesuai SOP.

Serangan hama sundep di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, diperkirakan mengancam tanaman padi seluas 500 hektare yang baru saja ditanam.

Para petani setempat terkendala obat-obatan untuk menangani serangan hama sundep itu, karena bantuan dari pemerintah tidak terjadwal dengan pasti.

"Kami hanya bisa menggunakan cara tradisional, seperti menabur air yang dicampur bumbu penyedap rasa ke tanaman padi untuk menanggulangi hama itu," jelas Abdul Malik, salah satu petani di Desa Sidorejo. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017