Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Ketua Umum Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Provinsi Kalimantan Timur Rusmadi menyatakan Keluarga Jawa yang berdomisili di Kaltim siap mengabdi dan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah setempat.

"Kami siap dan bersungguh-sungguh mengayomi keluarga Tanah Jawi di Kaltim. Siap melaksanakan roda organisasi dengan tujuan meningkatkan harkat martabat masyarakat keluarga Tanah Jawi khususnya dan masyarakat Kaltim umumnya," ujar Rusmadi di Samarinda, Minggu.

Pada Sabtu (7/1) malam, pengurus Ikapakarti Kaltim periode 2016-2020 dikukuhkan oleh Dewan Pelindung Ikapakarti yakni Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Awang Faroek Ishak, sebelum pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono.

Dalam kesempatan itu, Rusmadi mengatakan Ikapakarti hadir di tengah masyarakat karena siap melaksanakan tugas mulia, yakni berkontribusi terhadap pembangunan daerah dan melestarikan adat budaya Tanah Jawi.

"Masyarakat dari keluarga Tanah Jawi harus mampu memberi kontribusi nyata terhadap pembangunan Kaltim sesuai dengan profesi di berbagai bidang tugas masing-masing, sehingga masing-masing peran dapat membantu memajukan Kaltim," ujarnya.

Ia melanjutkan, warga dari Jawa tersebar di seluruh wilayah Kaltim dengan berbagai profesi, seperti guru, dokter, petani, pedagang, hingga pejabat harus mampu memberikan yang terbaik dan mampu memberikan manfaat, bukan malah menjadi beban pembangunan.

Pengukuhan tersebut dirangkai pagelaran kesenian wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Kusmono yang juga Bupati Tegal.

Ia membawakan lakon "Lahire Bimo Seno" atau Lahirnya Sang Pemimpin Baru, sehingga pemimpin baru tersebut diharapkan dapat membawa kemajuan.

Sementara Dewan Pelindung Ikapakarti yang juga Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berharap Ikaparkarti menjadi organisasi yang mampu menghadirkan kesejahteraan bagi anggotanya dan masyarakat di sekitarnya.

"Ikapakarti harus mampu menciptakan lapangan kerja sehingga mampu mengakomodir para pencari kerja. Semua orang Jawa harus kerja, tidak boleh ada yang menganggur, sehingga tidak ada orang Jawa yang tinggal di Kaltim sebagai keluarga miskin," ujar Awang Faroek penuh harap. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017