Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur terus melakukan perluasan areal tanaman jagung, seiring telah mendapatkan alokasi dari pusat pada 2016 seluas 11.500 hektare untuk mendukung swasembada jagung.

"Tahun 2016 kami mendapat bantuan perluasan tanaman jagung dari Kementerian Pertanian seluas 11.500 hektare (ha). Dari luasan ini, telah dilakukan perluasan di sejumlah kabupaten, seperti di Berau dan Paser," ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kaltim, Ibrahim di Samarinda, Selasa.

Untuk di Kabupaten Paser, di antaranya telah dilakukan penanaman di Desa Petangis, Kecamatan Batu Engau seluas 800 ha. Adapun total bantuan pusat yang seluas 11.500 ha itu adalah dari APBN Murni seluas 6.500 ha dan dari APBN Perubahan seluas 5.000 ha.

Apabila kegiatan ini terlaksana dengan baik walaupun hanya 80 persen yang berproduksi, maka Kaltim akan mampu memenuhi kebutuhan mencapai 156 persen atau sudah surplus.

Pada 2015, katanya, Kaltim mampu memproduksi jagung sekitar 9.000 ton pipilan kering dari total kebutuhan sebesar 16.000 ton, atau masih kurang 8.000 ton. Kekurangan inilah yang diyakini mampu dicukupi setelah mendapat bantuan perluasan lahan jagung.

Untuk di Kabupaten Berau, di antaranya telah dilakukan gerakan tanam jagung seluas 200 ha di Desa Suka Mulya, Kecamatan Talisayan.

Di Berau, lanjutnya, pada 2016 pihaknya melakukan penanaman jagung seluas 3.000 ha dari APBN Murni, kemudian dari APBN Perubahan mendapat tambahan 2.000 ha sehingga total untuk Berau khusus 2016 seluas 5.000 ha.

Penambahan luas tanaman jagung mencapai 5.000 ha tersebut berada di tujuh kecamatan. Arealnya tersebar di 31 desa yang ditangani oleh 108 kelompok tani.

"Adanya penambahan luas tanam jagung ini tentu akan mampu mendongkrak produksi. Sedangkan khusus untuk Kecamatan Talisayan yang seluas 2.500 ha. Kami harapkan tahun depan bisa melakukan perluasan tanam jagung lagi. Selama ini produksi jagung terbanyak masih disumbang oleh Berau," kata Ibrahim. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016