Balikpapan (ANTARA Kaltim) - PT Pertamina di Kalimantan memprediksi kenaikan konsumsi bahan bakar minyak jenis pertamax hingga 220 persen pada awal Tahun Baru 2017 mendatang.

"Berdasarkan pola historis konsumsinya, kami memperkirakan pada pekan pertama 2017, konsumsi pertamax naik sampai 220 persen menjadi 1.165 kiloliter pada 4 Januari 2017," kata Humas PT Pertamina (Persero) Area Kalimantan Dian Hapsari di Balikpapan, Jumat.

Tingkat konsumsi normal pertamax adalah 529 kl per hari di seluruh Kalimantan.

Upaya untuk mengantisipasi kenaikan permintaan tersebut, Pertamina memastikan terminal BBM dan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) beroperasi 24 jam, khususnya yang berada di jalur-jalur wisata atau pusat perayaan Natal dan Tahun Baru di seluruh kota-kota di Kalimantan.

"Seluruh kemampuan distribusi baik armada truk tangki dan kapal-kapal tanker kami maksimalkan," kata Hapsari lagi.

Apalagi kenaikan itu juga terjadi pada BBM jenis premium dan solar. Menurut Hapsari, premium di Kalimantan konsumsinya naik sebesar 0,6 persen menjelang Natal 2016 ini.

"Kenaikan konsumsi dimulai pada H-3 Natal kemarin," lanjut Hapsari.

Kenaikan sebesar itu membuat konsumsi per hari sebesar 4.232 kl menjadi 4.258 kl atau bertambah 26 kl per hari. Solar bertambah 61 kl atau naik 2,38 persen dari konsumsi harian 2.559 kl.

Penambahan konsumsi kedua jenis BBM ini karena peningkatan mobilitas warga dengan menggunakan kendaraan. Apalagi momen Natal dan Tahun Baru kali ini bertepatan dengan libur sekolah.

Namun, untuk jenis BBM yang lain yaitu pertalite, dexlite, dan pertadex tidak terjadi kenaikan konsumsi.

Pertalite diperkirakan konsumsi akan stabil di level 1.570 kl per hari. Dexlite dan Pertamina Dex akan sama dengan konsumsi normal yaitu masing-masing 159 kl per hari dan 10 kl per hari.

Pertamina juga mengantisipasi kenaikan permintaan elpiji. Konsumsi elpiji masyarakat secara umum hingga 8 Januari 2017 diperkirakan naik 3,3 persen di atas rata-rata konsumsi harian normal menjadi 956 metrik ton per hari dibandingkan bulan November sebesar 924 metrik ton per hari.

Elpiji 12 kg akan naik 2,5 persen menjadi sebesar 113 mt per hari dibanding bulan November sebesar 111 mt per hari.

Peningkatan signifikan juga terjadi pada produk elpiji Bright Gas sebesar 7,2 persen menjadi sebesar 39 mt per hari dari konsumsi November sebesar 36 mt/hari.

"Untuk menjaga pasokan elpiji ini, Pertamina menunjuk agen dan pangkalan siaga dan memaksimalkan SPBU dan modern outlet," kata Dian Hapsari. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016