Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui perusahaan daerah Tunggang Parangan menggandeng perusahaan Jepang Itochu Corporation dalam bidang pemanfaatan limbah sawit menjadi energi.

Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari ketika dihubungi di Tenggrong, Selasa, menyatakan kerja sama tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Direkur Utama Perusda Tunggang Parangan Adenani dengan COO Itochu Corporation Okada San di Tokyo, Jepang, Senin (19/12).

Rita Widyasari menyampaikan dukungan dan apresiasi kepada para pihak yang telah berperan dalam mewujudkan kerja sama tersebut.

"Saya menyambut baik kerja sama yang telah disepakati tersebut, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas dan skala bisnis Perusda Tunggang Parangan serta penguatan perekonomian daerah berbasis potensi lokal yang pada akhirnya memberikan efek positif terhadap peningkatan pendapatan asli daerah," ujar Rita Widyasari.

Melalui kerja sama tersebut, Rita Widyasari berharap dapat memberi dampak yang signifikan dalam meningkatkan kemandirian dan daya saing daerah.

"Saya optimistis, kerja sama ini dapat memberikan efek positif terhadap pendapatan asli daerah Kutai Kartanegara," tuturnya.

Ia juga berharap, kerja sama itu tidak semata-mata mengoptimalkan profit antarperusahaan, namun lebih dari itu.

Rita Widyasari menyatakan, Kutai Kartanegara juga mencoba mengembangkan kapasitas perusahaan daerah dengan menimba ilmu, pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam kerja sama tersebut menyangkut pemanfaatan sampah menjadi energi.

"Terobosan usaha ini dilakukan agar ke depan, Perusda Tunggang Parangan benar-benar menjadi perusahaan daerah yang dapat hadir dan eksis dalam penyelesaian permasalahan pembangunan di Kutai Kartanegara," jelas Rita Widyasari.

Sementara, Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah, Bambang Arwanto, menjelaskan, kerja sama tersebut menjadi strategis mengingat di tengah kelesuan ekonomi global saat ini yang sangat berpengaruh pada kondisi Pemkab Kutai Kartanegara namun pihaknya masih bisa menarik investor untuk meringankan beban APBD.

"Kami akan terus mendorong pembangunan melalui kerja sama investasi dan mengupayakan pengunaan teknologi yang inovatif, seperti saat ini bagaimana perusda bekerja sama untuk pemanfaatan limbah sawit ke pasar Jepang sebagai sumber energi alternatif, dalam upaya peningkatan pendapatan daerah," katanya.

"Diharapkan ke depannya, kerja sama itu dapat menunjang kemandirian listrik biomass sampai kepelosok daerah," ujar Bambang Arwanto.

Direktur Perusda Tunggang Parangan, Adenani, mengatakan, kerja sama yang dilakukan dengan Itochu adalah dalam hal pemanfaatan limbah sawit sebagai sumber energi alternatif biomass.

"Nantinya akan dibentuk perusahaan bersama, sebagai entitas bisnis yang melakukan kerja sama investasi pemanfatan limbah perkebunan sawit dengan menyasar kebutuhan pasar energi alternatif Jepang," jelas Adenani.

Salah satu yang juga merupakan "core Bussines" atau pekerjaan utama Perusda Tunggang Parangan ke depan kata dia yakni, pengelolaan pelabuhan laut Samboja.

"Dengan penandatangan MoU ini pemanfaatan pelabuhan laut Samboja sebagai pelabuhan logistik bagi impor ke Jepang akan menjadi lebih optimal," kata Adenani.       (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016