Penajam (ANTARA Kaltim) -  Pembangunan tahap kedua Pelabuhan Benuo Taka di Kawasan Industri Buluminung Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membutuhkan anggaran Rp44 miliar.

"Pekerjaan sisi darat saat ini mencapai 51 persen, untuk pengembangan pelabuhan akan dibebaskan lahan seluas 25 hektare," jelas Kepala Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata dan Komunikasi Informatika Kabupaten Penajam Paser Utara, Ady Irawan, ketika ditemui di Penajam, Selasa.

"Kami telah ajukan anggaran pembebasan lahan Rp35 miliar pada APBD 2017, untuk pengembangan pelabuhan seluas 25 hektare," katanya.

Kementerian Perhubungan meminta Dishubbudpar Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2017 melakukan pembebasan lahan agar pembangunan sisi darat dan dermaga tahap kedua dapat dilaksanakan.

Menurut Ady Irawan, Kementerian Perhubungan akan memberikan anggaran untuk pembangunan dermaga tahap kedua, jika lahan sebagai lokasi pembangunan dermaga itu sudah dibebaskan.

Selain itu Dishubbudpar Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan menambah fasilitas penampungan CPO (crude palm oil) atau minyak sawit mentah dengan kapasitas 35.000 ton.

"Bongkar muat dan pengapalan minyak mentah sawit dari sejumlah perusahaan sawit di Pelabuhan Benuo Taka mulai ramai, jadi diperlukan tambahan tangki penampungan," ujar Ady Irawan.

Dia mengatakan instansinya juga telah mengajukan anggaran pada APBD 2017 sebesar Rp9 miliar untuk penambahan fasilitas tangki penampungan CPO di Pelabuhan Benuo Taka.

Penambahan tangki penampungan minyak sawit mentah dengan kapasitas 35.000 ton itu untuk menunjang kuantitas dari kapal yang melakukan kegiatan pengapalan di Pelabuhan Benuo Taka.

Dishubbudpar Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara juga berencana akan melakukan perbaikan bangunan perkantoran dan lahan parkir pada 2017, karena aktivitas di Pelabuhan Benuo Taka mulai meningkat.

Selain bongkar muat dan pengapalan minyak mentah sawit, di pelabuhan milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut juga digunakan kegiatan bongkar muat dan pengapalan batu bara.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016