Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Kalimantan Timur, siap menggandeng sejumlah pihak, termasuk swasta untuk bersama-sama membangun kawasan perbatasan yang hingga kini dirasakan belum mendapat perhatian maksimal dari pemerintah.
"Pada 2017, kami akan berupaya mendorong sejumlah pihak dari berbagai sektor untuk bersama-sama membantu percepatan pembangunan kawasan perbatasan. Kami ingin ada percepatan pembangunan di kawasan tersebut," kata Kepala BPPD Kaltim Frederik Bid, di Samarinda, Rabu.
Berbagai sektor tersebut kata Frederik di antaranya, terkait pendidikan, kesehatan, industri, infrastruktur, pariwisata, transportasi dan perekonomian serta sektor terkait lainnya dalam membangun kawasan perbatasan, terutama di perbatasan darat yakni Kabupaten Mahakam Ulu.
"Masalah jalan, perlu segera ditingkatkan agar tidak selalu mengandalkan transportasi sungai. Belum lagi permasalahan pendidikan dan kesehatan yang masih minim SDM nya," ujarnya.
Terkait masalah kesehatan lanjut Frederik, BPPD berencana berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim karena di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu masih kekurangan dokter.
"Saat ini, kami mengandalkan program Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan yang membantu dalam penempatan tenaga kesehatan di kawasan perbatasan," ucapnya.
BPPD Kaltim tambanya, selama ini telah berupaya mendorong sejumlah pihak termasuk pihak swasta untuk bersama-sama pemerintah melakukan percepatan pembangunan di perbatasan.
"Membangun sebuah daerah seperti di perbatasan, harus menggandeng pihak swasta agar kawasan perbatasan bisa maju dengan cepat. Yang jelas, percepatan pembangunan wilayah perbatasan harus dapat terwujud demi kesejahteraan masyarakatnya," tutur Frederik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Pada 2017, kami akan berupaya mendorong sejumlah pihak dari berbagai sektor untuk bersama-sama membantu percepatan pembangunan kawasan perbatasan. Kami ingin ada percepatan pembangunan di kawasan tersebut," kata Kepala BPPD Kaltim Frederik Bid, di Samarinda, Rabu.
Berbagai sektor tersebut kata Frederik di antaranya, terkait pendidikan, kesehatan, industri, infrastruktur, pariwisata, transportasi dan perekonomian serta sektor terkait lainnya dalam membangun kawasan perbatasan, terutama di perbatasan darat yakni Kabupaten Mahakam Ulu.
"Masalah jalan, perlu segera ditingkatkan agar tidak selalu mengandalkan transportasi sungai. Belum lagi permasalahan pendidikan dan kesehatan yang masih minim SDM nya," ujarnya.
Terkait masalah kesehatan lanjut Frederik, BPPD berencana berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim karena di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu masih kekurangan dokter.
"Saat ini, kami mengandalkan program Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan yang membantu dalam penempatan tenaga kesehatan di kawasan perbatasan," ucapnya.
BPPD Kaltim tambanya, selama ini telah berupaya mendorong sejumlah pihak termasuk pihak swasta untuk bersama-sama pemerintah melakukan percepatan pembangunan di perbatasan.
"Membangun sebuah daerah seperti di perbatasan, harus menggandeng pihak swasta agar kawasan perbatasan bisa maju dengan cepat. Yang jelas, percepatan pembangunan wilayah perbatasan harus dapat terwujud demi kesejahteraan masyarakatnya," tutur Frederik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016