Samarinda (ANTARA Kaltim) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur menggelar kelas "Mini University" bagi warga yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari sektor tambang batu bara, untuk dididik menjadi pengusaha.

"Kami tahun 2016 meluncurkan Program Pengembangan Wirausaha dengan nama `Mini University` bagi eks karyawan tambang batu bara dan usaha turunannya," ujar Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim Muhammad Nur di Samarinda, Minggu.

Secara umum, pelaksanaan Program Pengembangan Wirausaha di Kaltim yang diawali dari "Mini Universy" sudah berjalan baik. Namun agar tidak berjalan sporadis, kurang terdampingi, singkat waktu, dan kurang berkesinambungan, maka perlu dirancang program yang sistematis.

Selain sistematis, program yang dirancang juga harus berkelanjutan, mempunyai kelembagaan yang jelas, berkurikulum, dan mempunyai kelebihan guna memotivasi peserta dampingan.

Dalam kelas Mini University, peserta memperoleh manfaat besar untuk membuka usaha, yakni mempunyai landasan profesional, mumpuni untuk berkembang, dan mempunyai jejaring luas.

Program kelas Mini University memiliki tema "Today is a student, tomorrow is a business professional". Para peserta yang sebagian besar eks karyawan tambang tersebut diberikan pelajaran dan pelatihan sesuai dengan kurikulum yang disusun bersama pihak terkait.

Penyusunan materi dilakukan bersama dinas teknis yang menangani usaha ekonomi, perbankan, akademisi, dan para pelaku usaha yang sudah berhasil menjalankan usaha yang digeluti masing-masing.

Program gratis ini dilakukan pendampingan kepada UKM selama 6 bulan dengan metoda kelas dan coaching setiap hari Sabtu, dari jam 9.00 sampai 14.00 Wita, dengan konsep satu hari teori, satu hari praktik, dan lima hari praktik di tempat usaha.

Para pengajar dari praktisi lokal dan nasional. Untuk program angkatan pertama, tanggal 2 Desember sudah menuntaskan kegiatan bagi 20 kursi peserta dengan prioritas mereka yang terkena PHK dari sektor usaha pertambangan dan turunannya.

Ia melanjutkan, program Mini University diselenggarakan dengan latar belakang ekonomi Kaltim terkontraksi akibat jatuhnya harga minyak mentah dan batu bara yang memukul sektor pertambangan.

Akibatnya, sejak 2014 sudah puluhan ribu karyawan sektor pertambangan terkena dampak krisis, sehingga ada karyawan yang dirumahkan sementara, hingga banyak yang terkena PHK.

"Berawal dari sini, kemudian dibentuk Tim Kewirausahaan yang dipimpin Gubernur Kaltim dan diwakili Kepala BI Kaltim, sehingga kami membuka kelas kewirausahaan dengan nama Mini University," ucap M Nur. (*)       

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016