Penajam (ANTARA Kaltim) - Stasiun pengisian bahan bakar umum dan sejumlah agen penyalur minyak solar di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tidak menyediakan bahan bakar jenis premium dan menggantinya dengan jenis pertalite.
Kepala Bagian Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara, Rusli saat ditemui di Penajam, Kamis, mengatakan instansinya mencatat SPBU di kilometer 9 dan beberapa APMS di daerah setempat tidak lagi menyediakan premium.
"SPBU di kilometer 9 mengganti `nozzle` atau perangkat penyaluran premium dengan nozzle pertalite, serta di beberapa APMS juga melakukan hal yang sama. Kami belum bertemu dengan pengelola SPBU dan APMS yang sudah sebulan terakhir tidak lagi menyediakan premium," ujar Rusli.
Padahal, menurut dia, masih banyak konsumen yanh mencari bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, khususnya penyedia jasa angkutan umum.
Di wilayah Penajam Paser Utara terdapat dua SPBU dengan kuota di masing-masing SPBU sebanyak 56 kiloliter per hari, serta enam APMS dengan kuota masing-masing 8 kiloliter premium per hari.
Namun, sudah sebulan terakhir ini hanya SPBU di kilometer satu dan beberapa APMS yang menyediakan premium, sehingga persediaan berkurang, sementara kendaraan yang melintas di jalan poros Kabupaten Penajam Paser Utara lebih banyak menggunakan premium.
Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara akan melakukan koordinasi dengan Pertamina terkait SPBU dan APMS yang tidak menyediakan BBM jenis premium itu.
"Apakah ada imbuan dari Pertamina terkait keputusan premium diganti pertalite, karena SPBU di kilometer 9 dan beberapa APMS tidak menyediakan premium," kata Rusli.
Ia mengkhawatirkan berkurangnya persediaan premium akan berdampak terhadap tarif transportasi umum di Kabupaten Penajam Paser Utara, karena harga pertalite lebih mahal dibanding dengan premium.
"Kami berharap SPBU dan APMS itu kembali menyediakan premium, karena masih banyak yang memilih premium karena harganya lebih murah," tambah Rusli. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Kepala Bagian Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara, Rusli saat ditemui di Penajam, Kamis, mengatakan instansinya mencatat SPBU di kilometer 9 dan beberapa APMS di daerah setempat tidak lagi menyediakan premium.
"SPBU di kilometer 9 mengganti `nozzle` atau perangkat penyaluran premium dengan nozzle pertalite, serta di beberapa APMS juga melakukan hal yang sama. Kami belum bertemu dengan pengelola SPBU dan APMS yang sudah sebulan terakhir tidak lagi menyediakan premium," ujar Rusli.
Padahal, menurut dia, masih banyak konsumen yanh mencari bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, khususnya penyedia jasa angkutan umum.
Di wilayah Penajam Paser Utara terdapat dua SPBU dengan kuota di masing-masing SPBU sebanyak 56 kiloliter per hari, serta enam APMS dengan kuota masing-masing 8 kiloliter premium per hari.
Namun, sudah sebulan terakhir ini hanya SPBU di kilometer satu dan beberapa APMS yang menyediakan premium, sehingga persediaan berkurang, sementara kendaraan yang melintas di jalan poros Kabupaten Penajam Paser Utara lebih banyak menggunakan premium.
Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara akan melakukan koordinasi dengan Pertamina terkait SPBU dan APMS yang tidak menyediakan BBM jenis premium itu.
"Apakah ada imbuan dari Pertamina terkait keputusan premium diganti pertalite, karena SPBU di kilometer 9 dan beberapa APMS tidak menyediakan premium," kata Rusli.
Ia mengkhawatirkan berkurangnya persediaan premium akan berdampak terhadap tarif transportasi umum di Kabupaten Penajam Paser Utara, karena harga pertalite lebih mahal dibanding dengan premium.
"Kami berharap SPBU dan APMS itu kembali menyediakan premium, karena masih banyak yang memilih premium karena harganya lebih murah," tambah Rusli. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016