Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengungkapkan alasannya bergabung dengan Partai Nasdem karena merasa kecewa dan sudah tidak nyaman lagi berada di Partai Golkar.

Awang Faroek Ishak yang ditemui wartawan di Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda, Rabu, menambahkan puncak kekecewaannya ketika dirinya hanya diposisikan sebagai sesepuh dalam struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kaltim periode 2016-2021 pimpinan Rita Widyasari.

Menurut ia, posisi sebagai sesepuh adalah suatu pelecehan bagi dirinya yang sudah 40 tahun mengabdi dan membesarkan partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Bahkan, saya maju sebagai Gubernur Kaltim pada pilkada juga diusung Partai Golkar, tapi yang saya dapatkan justru saya diposisikan sebagai sesepuh partai, yang notabene dalam struktur organisasi politik sebenarnya tidak pernah ada," katanya.

Awang Faroek juga merasa posisi sesepuh partai sebagai upaya menyingkirkan dirinya dari Partai Golkar, sehingga niatnya untuk mundur atau keluar semakin bulat.

Dalam waktu dekat, mantan Bupati Kutai Timur itu akan menyampaikan surat pengunduran diri secara resmi kepada DPP Partai Golkar.

Beberapa waktu sebelumnya, Awang Faroek juga menyesalkan penyelenggaraan Musyawarah Daerah Partai Golkar di Jakarta, dengan alasan situasi Kaltim tidak kondusif.

Hal tersebut, menurut Awang, bukan hanya mencoreng dirinya sebagai gubernur, namun institusi lainnya seperti Polda Kaltim dan Kodam VI Mulawarman juga ikut dipermalukan.

"Golkar sudah tidak nyaman lagi buat Awang Faroek, karena saya melihat banyak hal yang menyimpang, termasuk di antaranya terkait pemindahan acara musda di Jakarta," tegasnya.

Saat ini, Awang Faroek mengaku telah diberikan posisi sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai Nasdem Kaltim, setelah beberapa waktu sebelumnya bertemu Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh.

Ia berniat untuk mengabdi dan bakal memberikan kontribusi tenaga serta pemikiran untuk membesarkan Partai Nasdem di Kaltim.

Menurut Awang Faroek, Partai Nasdem bukan hal yang baru, karena justru dia termasuk inisiator lahirnya partai tersebut di Kaltim, dengan misi visinya mengusung gerakan perubahan.

"Apalagi saya cukup dekat dengan Surya Paloh, karena dulu sama-sama sebagai kader Partai Golkar," katanya.

Mengenai target politik, Awang Faroek menegaskan saat ini sudah tidak ada lagi jabatan politik yang ingin dicapainya.

Ia hanya berharap masuknya sebagai kader Nasdem bisa membawa dampak positif bagi kemajuan partai tersebut ke depannya, terutama menghadapi Pilgub 2018 dan Pemilu 2019.

"Saya ini masih punya banyak orang di belakang yang setia pada saya. Ibaratnya kalau bapaknya ke sini, maka secara otomatis anak-anaknya pasti akan ngikut," kata Awang Faroek yang mengisyaratkan bakal ada sejumlah kadernya yang bergabung di Partai Nasdem. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016