Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 44 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Paser, periode Januari hingga September 2016.

Kepala Unit Laka Lantas Polres Paser Inspektur Dua Kamin, di Tanah Grogot, Senin mengatakan, hingga akhir September 2016, terjadi 55 kasus kecelakaaan lantas yang mengakibatkan 44 orang meninggal, 45 orang mengalami luka ringan dan lima luka berat dengan kerugian materi Rp330 juta.

"Jumlah korban meninggal tahun ini, lebih banyak dibandingkan pada 2015," kata Kamin.

Pada 2015 kata Kamin, jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 58 kasus, dengan 37 orang meninggal dunia, sebanyak 53 orang mengalami luka ringan dan 13 dengan luka berat.

Sementara, kerugian materi pada kecelakaan lalu lintas tahun lalu tambahnya yakni Rp460 Juta.

Ia menyatakan, jumlah kasus laka lantas setiap tahunnya cenderung meningkat.

Menurut ia, banyak faktor yang menyebabkan makin tingginya angka kecelakaan lalu lintas salah satunya, kondisi jalan yang mulus dengan tidak diiringi rambu-rambu lalu lintas yang memadai.

"Kondisi jalan yang mulus membuat pengendara tidak bisa mengontrol laju kendaraannya. Ditambah lagi, rambu lalu lintas yang tidak memadai turut menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan itu," ucap Kamin.

Pencahayaan jalan kata ia, juga menjadi faktor tingginya kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Paser.

"Pencahayaan jalan bisa mempengaruhi jumlah kecelakaan karena pengendara sering lengah dengan kondisi jalan yang tidak bisa terlihat dengan baik," jelasnya.

Masalah rambu lalu lintas maupun pencahayaan jalan kata Kamin, merupakan tanggung jawab pemerintah daaerah.

Namun, Satuan Lantas Polres Paser lanjutnya, terus melakukan upaya preventif untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di daerah itu.

"Upaya kami dalam menekan angka kasus kecelakaan lalu lintas diantaranya, dengan menempatkan personel pada titik-titik rawan kecelakaan serta sosialisasi keselamatan berlalu lintas kepada para pengguna jalan," tutur Kamin.    (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016