Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kontingen Kalimantan Timur belum mampu mengakhiri paceklik medali emas, ketika para atletnya hanya meraih dua medali perak dan dua perunggu dari cabang olahraga dansa PON XIX/2016 yang berlangsung di Hotel Haris, Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Dua medali perak kontingen Benua Etam disumbangkan pasangan Ridwansyah/Stevani yang turun di kelas rising star latin dan free for all cha-cha.

Ridwan dan Vani juga menyumbang satu medali perunggu di kelas free for all rumba. Sedangkan tambahan satu perunggu lagi dari pasangan Leo Gito dan Florensia Inge di kelas pre-amateur standard ballroom.

Pada hari pertama cabang olahraga dansa yang mempertandingkan empat kelas tersebut, posisi pertama ditempati Sulawesi Selatan dengan dua menyabet medali emas, sementara tuan rumah Jawa Barat dan Jawa Timur berbagi masing-masing satu keping emas.

Pelatih dansa Kaltim Etty Paulina usai perlombaan mengatakan anak asuhnya sudah berjuang keras menunjukkan penampilan terbaik, meskipun belum bisa meraih medali emas.

"Para atlet sudah berjuang maksimal, mereka sudah menunjukkan kualitas terbaiknya, sayangnya emas belum bisa kita rebut, namun demikian kami berharap besok (Minggu, 18/9) kita bisa meraih medali emas," ujarnya.

Etty menambahkan sejak awal tim dansa Kaltim mengandalkan pasangan Trisnawati/Tri Mulyana yang baru berlomba pada Minggu.

"Kita berharap di perlombaan berikutnya bisa meraih emas, paling tidak satu emas saja untuk memotivasi atlet lainnya," jelasnya.

Atlet dansa Kaltim Ridwansyah mengaku kecewa dengan hasil yang diraih pada perlombaan hari ini dan berjanji akan tampil lebih baik di hari berikutnya.

"Memang persaingan PON kali ini cukup ketat, namun saya akan berusaha tampil lebih baik lagi dan semoga bisa meraih emas," katanya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016