Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Jambore Nasional Taruna Siaga Bencana (Tagana) 2016 resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Perlindungan Sosial Kementerian Sosial RI Harry Hikma di Gedung Olahraga dan Pertunjukan "Dome" di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis malam.

Jambore Nasional Tagana berlangsung mulai 15-17 September 2016 dan dipusatkan di Pantai Lamaru, 30 km timur pusat kota Balikpapan.

"Pertemuan ini memiliki arti yang sangat penting bagi Tagana dan mitra kerja Tagana sebagai kesempatan untuk saling tukar pikiran dan informasi khususnya peran relawan dalam penanggulangan bencana," katanya.

Sebanyak 1.300 personil Tagana dari 34 provinsi hadir meramaikan acara pembukaan di Dome. Turut hadir pula 200 orang mitra kerja Tagana dari Badan SAR Nasional, Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, LSM bidang kebencanaan, dan kalangan dunia usaha.

Suasana hangat dan penuh keakraban melingkupi kegiatan pembukaan jambore yang tahun ini bertema "Bersama Mengatasi Bencana di Bumi Kita". Para personil Tagana terlihat antusias mengikuti kegiatan pembukaan. Mereka menyanyikan Mars Tagana dan meneriakkan sejumlah yel-yel.

Dirjen Perlindungan Sosial Harry Hikma mengatakan, dalam penanggulangan bencana, Kementerian Sosial RI bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan dasar, tempat berlindung, dan layanan psikososial bagi korban bencana.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Adhy Karyono mengatakan Jambore Nasional dan Bhakti Sosial Tagana merupakan kegiatan tahunan yang digelar Kementerian Sosial RI sejak 2004. Tahun ini memasuki penyelenggaraan yang ke-11. Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan hadir dalam puncak kegiatan yakni pada Apel Siaga Bencana pada Sabtu, 17 September.

Serangkaian kegiatan telah disiapkan dalam Jambore Nasional Tagana, yakni bakti sosial, apel siaga bencana, simulasi penanganan bencana oleh Tagana dan mitra kerja, penguatan personil Tagana, dan lomba-lomba bertema kesiapsiagaan dalam bidang logistik, pengungsian dan perlindungan korban bencana.

"Dan yang menarik tahun ini akan ada pemecahan rekor MURI untuk Pengibaran bendera raksasa Tagana," katanya.

Pengibaran bendera berukuran 25 x 45 meter ini akan dilakukan oleh tim Tagana bertempat di Pantai Lamaru pada Sabtu, 17 September. Di lokasi ini juga digelar Apel Siaga Bencana dan simulasi penanggulangan bencana oleh tim Tagana bersama Basarnas, PMI, BPBD, dan TNI/Polri.

Tagana pertama kali dibentuk pada 24 Maret tahun 2004. Tagana merupakan wadah relawan terlatih dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Jumlah Tagana pada 2016 sebanyak 29.734 personil tersebar di seluruh Indonesia. Eksistensinya sampai saat ini terus melesat menjadi tenaga yang sangat dibutuhkan dalam setiap kegiatan penanggulangan bencana baik pada masa kesiapsiagaan, tanggap darurat maupun pascabencana. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016