Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Kondisi perekonomian Kaltim yang sulit seperti saat ini membuat ekonomi kerakyatan semakin terpuruk. Tingginya jumlah pengangguran dan warga miskin serta meningkatnya aksi kriminalitas semakin membuat prihatin.
 
Anggota Komisi II DPRD Kaltim Suterisno Toha mengatakan perekonomian berbasis pertanian dalam arti luas harusnya menjadi salah satu tumpuan yang mendapat perhatian serius dengan pola program terukur.

Salah satunya, adalah pengembangan tanaman palawija yang memiliki potensi besar dalam peningkatan ekonomi kerakyatan dan daya serap tenaga kerja lokal. Ini hendaknya, mampu dikembangkan dengan maksimal.

"Sistem tanamnya yang tidak membutuhkan waktu lama untuk panen sebagaimana sawit dan karet, sedangkan hasilnya yang berkesinambungan berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat akan menjadi potensi menjanjikan," ucap Suterisno.

Seperti diketahui tidak sedikit tanaman palawija yang beredar di masyarakat berasal dari luar Kaltim. Ini artinya bisa dikatakan ada peluang perekonomian masyarakat yang hilang. Padahal, sudah ada beberapa tempat di Kaltim yang menjadikan palawija menjadi komoditas unggulan.

Akan tetapi sayangnya, masih sedikit sedangkan kondisi alam Kaltim sangat mendukung untuk dilakukan pengembangan secara maksimal.

"Apabila bisa dikembangkan di setiap kabupaten/kota maka tidak hanya akan memenuhi kebutuhan lokal, tapi juga luar daerah," tutur Suterisno.(Humas DPRD Kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016