Penajam (ANTARA Kaltim) - Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Tohar berharap evaluasi 25 paket proyek "multiyears" atau dibiayai anggaran tahun jamak bisa segera rampung untuk menyeimbangkan kondisi keuangan daerah yang sedang defisit.

"Evaluasi paket proyek bernilai ratusan miliar yang sedang berjalan itu harus segera diselesaikan pada September 2016 untuk menyiasati minimnya kas daerah," kata Tohar ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.

Menurut ia, upaya pengendalian keuangan daerah dengan mengevaluasi proyek tahun jamak merupakan langkah penting untuk mengurangi beban kas daerah.

Tohar berharap evaluasi itu bisa rampung minimal pada September 2016 atau sebelum APBD 2017 disahkan DPRD Penajam Paser Utara.

Pada 2016, APBD Penajam Paser Utara mengalami defisit sekitar Rp393 miliar sebagai imbas menurunnya penerimaan dana bagi hasil migas dari pemerintah pusat.

Sementara pada 2017, kekuatan APBD Kabupaten Penajam Paser Utara diperkirakan turun sekitar Rp400 miliar menjadi Rp1,03 triliun.

Menurut Tohar, pendapatan daerah pada 2016 diperkirakan tidak terealisasi sesuai target, karena pengaruh menurunnya penerimaan dana bagi hasil dari sektor migas.

"Penurunan dana bagi hasil dari pemerintah pusat itu sebagai dampak harga minyak dunia yang terus mengalami penurunan," ujarnya.

Ia menambahkan evaluasi terhadap proyek tahun jamak dilakukan dengan mempertimbangkan azas manfaat dan nilai ekonomis pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut dapat ditetapkan sebagai skala prioritas atau tidak.

"Perlu ada upaya penghematan pengeluaran belanja agar kekuatan anggaran pendanaan daerah tercukupi," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki utang untuk pembayaran 25 paket proyek tahun jamak yang sedang berjalan sekitar Rp804 miliar hingga 2018. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016