Bentian Besar, (ANTARA Kaltim) - Sebanyak empat desa di Kecamatan Bentian Besar Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, pada 2017 akan mendapat pengembangan kawasan desa dari pemerintah pusat dengan dana senilai Rp1,012 triliun untuk berbagai kegiatan.


"Nama kawasan yang akan dikembangkan di Bentian Besar ini adalah Pengembangan Kawasan Perkampungan Perbatasan Terpencil," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi di Bentian Besar, Senin.

   

Hal itu dikatakan Jauhar ketika mengunjungi Bentian Besar, kecamatan termiskin di Kutai Barat (data Dinas Sosial Kutai Barat 2015).

   

Saat berdialog dengan Camat Bentian Besar di ruang camat, Jauhar didampingi Kabid Ketahanan dan Sosial Budaya Masyarakat Musa Ibrahim dan sejumlah staf BPMPD Kaltim.

   

Kehadiran Jauhar bersama rombongan tersebut untuk mengetahui sejauh mana persiapan camat bersama kepala desa dan warga yang tersebar di empat desa, dalam menghadapi rencana pengembangan kawasan untuk 2017 mendatang.

   

Empat desa yang menjadi sasaran pengembangan kawasan itu adalah Desa Tende, Sambung, Randa Empas, dan Desa Tukuq yang semuanya terletak di kawasan terpencil dan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah.

   

Dana sebesar itu secara umum digunakan untuk tiga kegiatan, yakni untuk meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan sarana dan prasarana perdesaan, dan untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi.

   

Peruntukkannya antara lain pendidikan bagi petani ternak demi memperoleh jenis ternak yang unggul senilai Rp200 juta, pembangunan akses jalan kampung penghubung kawasan senilai Rp828,8 miliar sehingga antara desa yang satu dengan desa lainnya mudah terhubung guna membangkitkan perekenomian.

   

Selanjutnya berupa pembangunan kembali dan perbaikan jalan trans Kalimantan untuk menghubungkan Kabupaten Kutai Barat dengan Provinsi Kalimantan Tengah senilai Rp179,2 miliar.

   

Berikutnya adalah pembangunan menara telekomunikasi, instalasi air bersih, dan untuk pembangunan pasar tradisional kawasan senilai Rp1,64 miliar.

   

Untuk pembangunan pusat kesehatan kawasan senilai Rp175 juta, pembangunan sekolah dasar dan menengah pada kawasan sebesar Rp346,5 juta, dan untuk pembangunan kandang-kandang komunal serta area penggembalaan kerbau liar di kawasan sebesar Rp450 juta.

   

Sedangkan untuk sub peningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi, kegiatannya meliputi penambahan tenaga pendidik SD ke kawasan senilai Rp360 juta, penambahan tenaga ahli medis ke kawasan juga senilai Rp360 juta.

   

Sementara menurut Anuar, Camat Bentian Besar, pihaknya telah beberapa kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat di empat desa yang akan mendapat manfaat pengembangan kawasan tersebut.

   

Dari pengakuannya, rata-rata warga merasa senang karena di kampung mereka akan mendapat kemajuan dari manfaat pengembangan kawasan. Warga berharap rencana tersebut benar-benar terealisasi.


   
"Dari kabupaten juga sudah melakukan pertemuan terkait rencana ini. Saya juga sudah beberapa kali melakukan sosialisasi. Empat desa ini memang sangat terpencil, jadi dengan adanya bantuan pusat diharapkan ada perubuhan baik dari sisi sosial maupun sisi ekonomi," kata Anuar.
*

Pewarta: Muhammad Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016