Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Paser, Hadijah mengakui hingga kini belum ada kepastian dari pemerintah daerah terkait alokasi dana untuk pembangunan jaringan pembangkit listrik tenaga biogas di Kecamatan Batu Engau.

"Soal dana sudah ditanyakan ke Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah (DPKAD) namun sampai saat ini belum ada jawaban," kata Hadijah, di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Senin.

Padadal PLN, lanjut Hadijah, telah membuat instalasi listrik di sepanjang jalan yang diperuntukkan untuk menyambung listrik yang belum dibangun tersebut.

"PLN telah membuat instalasi listriknya beserta tiang-tiangnya. Pihak PLN meminta pembangunan instalasi listrik dikerjakan secara swadaya bersama masyarakat," ujar Hadijah.

Jika PLTB dibangun kata Hadijah, pembangkit tersebut dapat mengaliri tiga desa di Kecamatan Batu Engau yang selama ini belum mendapatkan pasokan aliran listrik.

"Ada tiga desa yang akan teraliri listrik jika PLTB tersebut sudah beroperasi," jelasnya.

Pemkab Paser kata Hadijah, mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLT Biogas) berbasis limbah cair sawit (POME) di Desa Tabru Kecamatan Batu Engau.

"Sebelumnya, pada Maret 2016, telah terjadi kesepakatan antara Pemkab Paser dengan pihak ketiga sebagai pengelola bahwa pemerintah bersedia menyediakan jaringan listrik tersebut," tutur Hadijah.

PT Wijaya Karya tambah Hadijah, merupakan perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk membangun PLTB tersebut.

Sedangkan PT Multi Makmur Mitra Alam atau PT M3A adalah yang menyediakan limbah sawit yang akan diolah menjadi biogas itu.

"Sementara pembangunan PLTB terus berjalan dan PT M3A pun sudah siap untuk memberikan limbah sawit itu," kata Hadijah.

Alokasi anggaran untuk pembuatan jaringan listrik tersebut kata Hadijah yakni berkisar Rp1,5 miliar.

"Selain itu, dialokasikan Rp150 juta untuk jasa konsultan terkait Analisa Mengenai Dampak Lingkungan atau Amdal dan Rp30 juta untuk kajian interkoneksi," jelas Hadijah.       (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016