Samarinda (ANTARA Kaltim) - Seorang guru Sekolah Dasar di Samarinda, Kalimantan Timur, tewas akibat dibegal saat melintas di "Flyover" atau Jalan Layang Air Hitam, Jumat pagi.

Kasat Reskim Polresta Samarinda Komisaris Sudarsono saat dikonfirmasi membenarkan tewasnya seorang guru SD akibat dibegal saat melintas di Flyover Air Hitam tersebut.

"Korban meninggal akibat terjatuh dari motornya saat dijambret ketika melintas di `Flyover` Air Hitam tadi pagi," kata Sudarsono

Saat dijambret, guru SD Cordova Samarinda bernama Rika Novita (41) itu, sedang menuju sekolah berboncengan dengan anaknya yang berusia 11 tahun, Jumat pagi sekitar pukul 06.00 Wita.

Saat melintas di Flyover Air Hitam menuju arah Jalan Juanda tiba-tiba dari arah belakang muncul seorang pengendara motor yang mengenakan penutup wajah dan langsung merampas tasnya.

Motor yang dikemudikan guru SD yang juga sebagai seorang ustadzah itu, kemudian oleng sehingga ia terjatuh dan kepalanya langsung membentur trotoar.

Sementara, anaknya berhasil selamat dan tidak mengalami luka atas peristiwa itu.

"Kami masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku begal yang menyebabkan tewasnya guru SD tersebut," ujar Sudarsono.

Kasus pembegalan yang menyebabkan tewasnya seorang guru SD tersebut lanjutnya merupakan aksi pembegalan pertama kurun waktu dua tahun terakhir.

"Selama ini, memang kerap terjadi kasus jambret tapi tidak sampai menyebabkan korbannya meninggal. Yang jelas, kami akan menindak tegas pelaku begal yang memang sudah cukup meresahkan," jelasnya.

"Kasus ini sudah ditangani Polsekta Samarinda Ulu dan kami (Satreskrim Polresta Samarinda) membantu melakukan penyelidikan. Kami akan berupaya mengungkap kasus pembegalan yang menyebabkan guru SD itu meninggal hingga pelakunya tertangkap," ujarnya.

Sementara, Jul Asman, suami Rika Novita mengaku terpukul atas meninggalnya istrinya akibat dibegal.

"Saat itu istri saya bersama anak sulung kami berangkat menuju ke sekolah. Saya baru tahu setelah ditelpon pihak rumah sakit bahwa istri saya sudah meninggal akibat kecelakaan setelah dibegal," kata Jul Asman.

Ia meminta polisi segera menangkap pelaku pembegalan yang menyebabkan istrinya meninggal tersebut.

"Pelaku membawa kabur tas istri saya yang berisi dompet dan telepon genggam. Saya berharap pelaku segera ditangkap dan meminta polisi melakukan pengawasan dan memasang CCTV di tempat-tempat yang rawan terjadi kejahatan sehingga kasus yang menimpa istri saya tidak terulang dan menimpa orang lain," ujarnya. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016