Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Paser menggelar seminar Politik bertema 'Membangun Demokrasi yang Sehat dan Bermartabat' di ruang rapat Sadurengas, Senin (29/8).
Seminar politik yang dilaksanakan di ruang rapat Sadurengas tersebut, menghadirkan dua narasumber yakni, dosen FISIP Unmul Dr. M. Jamal Msi serta Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kaltim Yudha Pranoto.
Seminar yang dibuka Staf Ahli Bupati Paser Bidang Hukum dan Politik M Ishak itu, diikuti para anggota partai politik, Ormas dan mahasiswa.
Dalam paparan materinya M Jamal mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi politik masyarakat diantaranya, ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai politik yang hanya berorientasi pada kekuasaan.
"Keberadaan partai dinilai tidak memenuhi harapan masyarakat karena partai lebih sibuk mengurusi kekuasaan ketimbang memikirkan kesejahteraan rakyat," katanya.
Partai politik tambah dia, baru mau mendekati masyarakat ketika menjelang pemilu, selebihnya hanya mengurusi kepentingannya sendiri.
Menurut Jamal, masyarakat bisa memberi sanksi kepada partai yang selama ini dinilai tidak memperjuangkan aspirasi rakyat.
"Sanksinya ya jangan dipilih lagi," ujarnya.
Sementara Yudha Pranoto menyampaikan pentingnya budaya politik yang sehat dan bermartabat dalam kehidupan bernegara.
Budaya politik kata Yudha ,merupakan pola prilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara baik politik pemerintahan, hukum, adat istiadat dan norma kebiasaan yang dihayati masyarakat.
"Budaya politik yang sesuai dengan bangsa kita adalah budaya yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," kata Yudha. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Seminar politik yang dilaksanakan di ruang rapat Sadurengas tersebut, menghadirkan dua narasumber yakni, dosen FISIP Unmul Dr. M. Jamal Msi serta Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kaltim Yudha Pranoto.
Seminar yang dibuka Staf Ahli Bupati Paser Bidang Hukum dan Politik M Ishak itu, diikuti para anggota partai politik, Ormas dan mahasiswa.
Dalam paparan materinya M Jamal mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi politik masyarakat diantaranya, ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai politik yang hanya berorientasi pada kekuasaan.
"Keberadaan partai dinilai tidak memenuhi harapan masyarakat karena partai lebih sibuk mengurusi kekuasaan ketimbang memikirkan kesejahteraan rakyat," katanya.
Partai politik tambah dia, baru mau mendekati masyarakat ketika menjelang pemilu, selebihnya hanya mengurusi kepentingannya sendiri.
Menurut Jamal, masyarakat bisa memberi sanksi kepada partai yang selama ini dinilai tidak memperjuangkan aspirasi rakyat.
"Sanksinya ya jangan dipilih lagi," ujarnya.
Sementara Yudha Pranoto menyampaikan pentingnya budaya politik yang sehat dan bermartabat dalam kehidupan bernegara.
Budaya politik kata Yudha ,merupakan pola prilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara baik politik pemerintahan, hukum, adat istiadat dan norma kebiasaan yang dihayati masyarakat.
"Budaya politik yang sesuai dengan bangsa kita adalah budaya yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," kata Yudha. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016