Samarinda (ANTARA Kaltim) - Keluarga kru "tugboat" atau kapal tunda Charles akan meminta kepastian pihak perusahaan terkait upaya pembebasan tujuh anak buah kapal yang disandera kelompok bersenjata Filipina.

"Pada Senin (4/7) depan, kami akan mendatangi manajemen PT Rusianto Bersaudara di Jalan Mulawarman untuk mencari informasi secara pasti terkait uoaya pembebasan tujuh kru kapal tunda Charles yang disandera," ujar Dian Megawati, istri Mualim I kapal tunda Charles, saat dihubungi di Samarinda, Jumat.

Pihak keluarga akan didampingi pengurus Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI) untuk bertemu Public External Relation PT Rusianto Bersaudara Taufik Rahman.

"Hari ini (Jumat) kami sudah diberitatahu melalui telepon terkait perkembangan kasus tersebut. Tapi, pada Senin (4/7) kami bersama PPI akan tetap mendatangi perusahaan untuk mendorong agar lebih cepat menyelesaikan kasus penyanderaan itu," kata Dian Megawati.

Pada Jumat sekitar pukul 10.00 Wita, kerabat tujuh sandera bersama warga menggelar doa bersama agar kru kapal tunda Charles yang disandera bisa segera dibebaskan.

Sebelumnya, Public External Relation PT Rusianto Bersaudara Taufik Rahman menyatakan ketujuh kru kapal tunda Charles yang disandera dalam kondisi baik.

"Komunikasi dengan penyandera sudah lancar dan berlangsung dua arah. Pada komunikasi tersebut disampaikan bahwa kondisi ketujuh sandera baik-baik saja, dalam artian mereka diberi keleluasaan untuk menjalankan puasa dan makannya diperhatikan," kata Taufik Rahman.

Informasi kondisi ketujuh kru kapal tunda Charles itu, kata Taufik, diperoleh dari tim "Crisis Centre" di Jakarta.

"Saya tidak tahu posisi mereka, tetapi mungkin pemerintah pusat sudah tahu, namun informasinya ketujuh kru yang disandera secara terpisah itu sudah ada komunikasi dan mereka semua dalam kondisi baik," ujarnya.

Setiap perkembangan hasil komunikasi dengan tim gabungan selalu disampaikan ke pihak keluarga kru kapal tunda yang disandera tersebut.

"Setiap hari kami sampaikan informasi tersebut kepada keluarga kru yang ada di Samarinda. Bahkan, dalam satu kali pertemuan kami perdengarkan pembicaraan dan mereka telah mendengar sendiri bahwa ketujuh kru tersebut dalam kondisi baik," kata Taufik Rahman.

Tujuh kru kapal tunda Charles yang diduga disandera kelompok Abu Sayyaf, yakni Ferry Arifin (nahkoda), Ismail (Mualim I), Muhammad Mahbrur Dahri (KKM), Edi Suryono (Masinis II), Muhammad Nasir (Masinis III), Muhammad Sofyan (Oliman) serta Robin Piter (juru mudi).

Sementara itu, enam kru yang berhasil kembali bersama tugboat Charles adalah Andi Wahyu (Mualim II), Syahril (Masinis IV), Albertus Temu Slamet (juru mudi), Reidgar Frederik Lahiwu (juru mudi), Rudi Kurniawan (juru mudi) dan Agung E Saputra (juru masak).

Informasi penyanderaan tersebut pertama kali disampaikan Dian Megawati Ahmad, istri salah satu kru tugboat Charles pada Rabu (22/6).

"Suami saya menghubungi menggunakan nomor telepon penyandera dan mengatakan dia tengah disandera kelompok Abu Sayyaf. Dia mengatakan disandera bersama enam kru tugboat lainnya dan saya diminta menghubungi pihak perusahaan dan kepolisian," ujar Dian Megawati.      (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016