Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu
mengungkapkan bahwa hampir separuh anggota Abu Sayyaf berhasil
dilumpuhkan tentara Filipina dalam serangan di markas besar kelompok
separatis tersebut di Pulau Basilan, dekat Mindanao.
"Jumlah mereka (Abu Sayyaf) kan kira-kira 300 orang, kalau saya
hitung dari laporan (militer Filipina) yang tewas sudah 115 atau 120
orang jadi cukup signifikan (pengurangannya)," kata Menhan seusai
memimpin Apel Gelar Nasional Bela Negara di lapangan silang Monumen
Nasional, Jakarta, Selasa.
Setelah "membersihkan" markas Abu Sayyaf di Basilan, termasuk tempat
persembunyian bawah tanah, pasukan angkatan bersenjata Filipina bekerja
sama dengan "Moro National Liberation Front" (MNLF) akan melanjutkan
serangan di markas lain yang berada di Pulau Jolo, perairan Sulu.
Menurut Menhan, upaya ini menunjukkan keseriusan pemerintah Filipina
menangani gerakan pemberontak di wilayah kedaulatan negaranya,
sekaligus untuk membebaskan sembilan sandera WNI yang masih menjadi
tawanan kelompok tersebut.
Bahkan, kata dia, gempuran dan serangan tentara Filipina diyakini
membuat anggota Abu Sayyaf waspada hingga lengah mengawasi sandera yang
dua di antaranya WNI berhasil meloloskan diri pada 17 Agustus.
"Mereka (Abu Sayyaf) kan ditekan terus, mereka kan waspada terhadap
serangan dari tentara Filipina, sampai dia tidak waspada terhadap
tawanan. Tawanan melihat kesempatan ya dia lari. Itu akibat desakan
tentara Filipina," tutur Menhan.
Meskipun belum bisa memastikan kepulangan dua WNI bernama Ismail
(22) dan Muhammad Sofyan (28), namun Menhan berencana menggunakan
keterangan kedua WNI tersebut sebagai jalan masuk menyelamatkan sembilan
WNI lainnya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan
bahwa kedua WNI asal Sulawesi Selatan tersebut dalam kondisi sehat dan
kini berada di KBRI Manila.
"Mereka di Manila dengan dubes (Indonesia untuk Filipina), (kepulangannya) kita serahkan pada dubes," ujar Panglima.
Ismail dan Muhammad Sofyan adalah dua dari tujuh WNI ABK Tugboat
Charles yang dibajak kelompok bersenjata di perairan Sulu, selatan
Filipina pada 20 Juni 2016.
Sementara ABK lainnya, yakni Ferry Arifin, Muh Mahbrur Dahri, Edi Suryono, Muhammad Nasir dan Robin Piter masih disandera. (*)
Menhan: Separuh Kekuatan Abu Sayyaf Lumpuh
Selasa, 23 Agustus 2016 11:08 WIB