Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin mengatakan pendaftaran siswa baru secara dalam jaringan atau "online" yang diterapkan semua sekolah negeri di Samarinda, Kalimantan Timur, bertujuan membangun citra sekolah.

"Mulai tahun ini semua sekolah jenjang SMP dan SMA/SMK negeri pendaftarannya melalui online, sehingga publik bisa menyaksikan semua nilai dan siswa yang masuk di masing-masing sekolah. Sistem ini dimaksudkan untuk membangun citra, integritas, keadilan, dan proporsional," ujar Asli Nuryadin di Samarinda, Rabu.

Pada 2015, hanya 17 sekolah negeri di Samarinda yang menerapkan pendaftaran siswa baru (PSB) secara online, sehingga ada kemungkinan di sekolah yang menerapkan PSB manual bisa menyelipkan beberapa siswa yang Nilai Ebtanas Murni (NEM)-nya rendah.

Namun, dengan PSB online, Asli Nuryadin menjamin sekolah tidak bisa macam-macam karena masyarakat dapat memantau langsung melalui laman (website) mengenai calon siswa yang mendaftar dan berapa nilai setiap siswa yang diterima maupun yang tidak diterima.

"Tidak mungkin kepala sekolah bisa bermain dalam penerimaan PSB secara online ini. Kecuali, bagi kepala sekolah yang sudah siap tidak menjadi kepala sekolah lagi atau mungkin saya siap tidak menjadi kepala dinas lagi, sehingga saya membiarkan," kata Asli.

Dalam PSB online tahun 2016, masing-masing calon siswa mendapat kesempatan memilih lima sekolah yang terdekat dengan lingkungannya atau sekolah sesuai dengan yang diinginkan, sehingga semakin besar kesempatan diterima asalkan NEM-nya sesuai yang dipatok sekolah.

"NEM merupakan nilai yang menjadi perhatian karena dalam persiapan dan proses hingga memperoleh NEM cukup panjang, sulit, dan memerlukan biaya besar. Seperti pemerintah mengeluarkan uang miliaran rupiah untuk penyelenggaraan Ujian Nasional, termasuk persiapan siswa dan sekolah menghadapi UN, sehingga hasil dari UN harus diperhitungkan," katanya.

Ia menyarankan kepada orang tua siswa agar tidak terlalu pilih-pilih sekolah, karena pada prinsipnya semua sekolah sama mengingat kurikulum yang diajarkan sama.

Para orang tua diharapkan mengarahkan anaknya memilih sekolah terdekat dengan tempat tinggal supaya tidak terlalu repot.

"Kalau ada yang menganggap sekolah A lebih baik ketimbang sekolah B, itu kan penilaian masyarakat. Padahal, saya sebagai orang yang menangani pendidikan menilai semua sekolah itu sama. Jadi, orang tua tidak harus memaksa anaknya bisa masuk di sekolah tertentu. Sekolah negeri atau swasta itu sama," kata Asli lagi.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016