Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi matahari asal Singapura, berniat membangun pembangkit listrik "Solar Energi" atau tenaga matahari di Provinsi Kalimantan Timur.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, di Samarinda, Selasa menyatakan, selama ini daerah itu kerap dikunjungi sejumlah investor bidang energi kelistrikan untuk mempresentasikan keinginan membangun pembangkit listrik di daerah itu.

"Setelah China, Perancis, Rusia dan sejumlah negara lain, kali ini Solar Energi Investment yang berkantor di Singapura berkeinginan membangun pembangkit listrik di Kaltim dengan skala besar seperti yang dilakukan di Afrika Selatan dengan kapasitas 5.000 Megawatt," ujar Awang Faroek.

"Provinsi Kaltim saat ini sangat membutuhkan listrik. Terkait energi matahari yang ditawarkan Solar Energi Invesment tersebut, kami sebenarnya sudah menggunakan energi matahari tetapi dalam kapasitas kecil," katanya.

Menurut ia, penggunaan solar energi di Kaltim dengan kapasitas besar belum pernah direncanakan untuk dikembangkan karena membutuhkan investasi yang besar.

"Penggunaan energi matahari di Kaltim dengan skala yang kecil dananya dapat terjangkau melalui APBN atau dari APBD. Intinya, kami memang membutuhkan energi listrik tapi saya berharap agar solar energi listrik ini dapat terpenuhi siang dan malam serta meminta agar proses perizinannya ke PLN bisa dipercapat. Kalau itu dapat terpenuhi, kami akan tindak lanjuti," tutur Awang Faroek Ishak.

Sementara, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kaltim Amrullah mengatakan, sejak 2007, daerah itu telah melakukan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar maupun yang terpusat di Kaltim.

PLTS tersebut lanjut Amrullah, biasanya ditempatkan untuk permukiman yang antarrumah satu dengan rumah lainnya berjarak relatif jauh dan PLTS Terpusat ditempatkan untuk pemukiman yang antarrumah satu dengan rumah lainnya relatif dekat.

"Kami sudah membangun khususnya di daerah-daerah terpencil PLTS tersebar. Tahun ini, kami juga akan membangun PLTS terpusat 50 KWp (Kilo Watt peak) dan 67,2 KWp di Kutai Barat. Saat ini, Kaltim memang masih memerlukan PLTS pada daerah-daerah yang sulit dialiri listrik," tutur Amrullah.

Manajemen Solar Energi Investment tersebut berkunjung ke Kaltim pada Senin (27/6) dan diterima langsung Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016