Penajam (ANTARA Kaltim) - Warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, khususnya di Kelurahan Riko meminta agar PT Alam Permai Makmur Raya (PT APMR) mempekerjakan tenaga kerja lokal, seiring dengan pembangunan pabrik yang dilakukan perusahaan yang bergerak di perkebunan kelapa sawit tersebut.
Lurah Riko Rahim saat ditemui di Penajam, Minggu, mengatakan warga meminta manajemen PT APMR untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal, yakni warga dari Kelurahan Sotek saat pabrik yang dibangun sudah beroperasi.
"Kami harap menajemen perusahaan terima karyawan dari warga Riko sesuai kemampuan yang dimiliki," ujarnya.
Permintaan warga Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam tersebut telah disampaikan kepada manajemen PT APMR, karena pabrik kelapa sawit yang didirikan di wilayah Riko tersebut membuka lowongan pekerjaan.
"Banyak warga Riko masih berstatus pengangguran akibat sulitnya lapangan pekerjaan, jika pabrik itu berdiri diharapkan prioritaskan pekerjakan warga setempat," kata Rahim.
Keberadaan pabrik kelapa sawit tersebut lanjut dia, juga akan mempermudah masyarakat petani kelapa sawit di Kelurahan Riko untuk menjual hasil panennya.
Kepala Administrasi PT APMR Nirwan Panjaitan ketika dihubungi membenarkan permintaan memperioritaskan mempekerjakan tenaga kerja lokal pada pabrik yang saat ini sedang dibangun.
Dengan berdirinya pabrik itu menurut dia, selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar pabrik.
"Pabrik dengan kapaistas 45 sampai 60 ton TBS (tandan buah segar) perjam itu membutuhkan puluhan karyawan," jelas Nirwan Panjaitan.
Selain itu, dengan berdirinya pabrik kelapa sawit tersebut, juga membuka peluang masyarakat petani kelapa sawit menjual TBS ke PT APMR, karena kebun kelapa sawit PT APMR tidak mampu memenuhi kebutuhan pabrik itu.
"Kami masih harus membeli TBS dari masyarakat petani sawit untuk penuhi kebutuhan pabrik," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Lurah Riko Rahim saat ditemui di Penajam, Minggu, mengatakan warga meminta manajemen PT APMR untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal, yakni warga dari Kelurahan Sotek saat pabrik yang dibangun sudah beroperasi.
"Kami harap menajemen perusahaan terima karyawan dari warga Riko sesuai kemampuan yang dimiliki," ujarnya.
Permintaan warga Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam tersebut telah disampaikan kepada manajemen PT APMR, karena pabrik kelapa sawit yang didirikan di wilayah Riko tersebut membuka lowongan pekerjaan.
"Banyak warga Riko masih berstatus pengangguran akibat sulitnya lapangan pekerjaan, jika pabrik itu berdiri diharapkan prioritaskan pekerjakan warga setempat," kata Rahim.
Keberadaan pabrik kelapa sawit tersebut lanjut dia, juga akan mempermudah masyarakat petani kelapa sawit di Kelurahan Riko untuk menjual hasil panennya.
Kepala Administrasi PT APMR Nirwan Panjaitan ketika dihubungi membenarkan permintaan memperioritaskan mempekerjakan tenaga kerja lokal pada pabrik yang saat ini sedang dibangun.
Dengan berdirinya pabrik itu menurut dia, selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar pabrik.
"Pabrik dengan kapaistas 45 sampai 60 ton TBS (tandan buah segar) perjam itu membutuhkan puluhan karyawan," jelas Nirwan Panjaitan.
Selain itu, dengan berdirinya pabrik kelapa sawit tersebut, juga membuka peluang masyarakat petani kelapa sawit menjual TBS ke PT APMR, karena kebun kelapa sawit PT APMR tidak mampu memenuhi kebutuhan pabrik itu.
"Kami masih harus membeli TBS dari masyarakat petani sawit untuk penuhi kebutuhan pabrik," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016