Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak yakin pemerintah bersama jajaran TNI dan Polri akan mampu mengatasi masalah penyanderaan yang dilakukan kelompok militan Abu Sayyaf terhadap tujuh warga Samarinda.

"Kan sudah saya katakan, ikuti saja perkembanggannya agar kita tidak berspekulasi. Satu hal yang pasti, jajaran TNI sudah mulai mengambil tindakan, jadi kita menunggu saja hasilnya," katanya kepada pers di Samarinda, Jumat.

Pada Kamis (23/6), Awang Faroek mengaku mendapat informasi dari Badan Intelejen Negara (BIN) mengenai kepastian kasus penyanderaan itu dan yakin pihak berwenang bisa mengatasi hal itu.

Menurut Gubernur, keberhasilan jajaran TNI dan Polri ketika menyelesaikan masalah penyanderaan warga negara Indonesia sebelumnya, menjadi pelajaran berharga dalam menyelesaikan hal serupa yang terjadi saat ini.

"Peran intelejen sangat dibutuhkan dalam hal pemberian laporan yang akurat agar bisa bertindak secara tepat dan benar," ujarnya.

Ia berharap masyarakat terutama yang bermukim di kawasan perbatasan segera memberi keterangan yang benar jika mengetahui ada hal-hal yang mencurigakan terkait kelompok militan, agar penanganannya tidak salah langkah.

Mengenai adakah pendampingan bagi keluarga korban penyanderaan, Gubernur memastikan pihak terkait akan memberikan pendampingan psikologis kepada mereka agar bisa tenang dalam menghadapi masalah ini.

Gubernur juga mengaku sudah memberikan peringatan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di semua wilayah Kaltim ikut terlibat dalam menghadapi masalah ini, minimal meringankan beban bagi keluarga.

Sebanyak tujuh warga Samarinda disandera oleh kelompok militan asal Filipina, Abu Sayyaf. Ketujuh orang tersebut merupakan anak buah kapal tunda (tugboat) Charles, milik perusahaan pelayaran PT PP Rusianto Bersaudara.

Ketujuh orang tersebut disergap kemudian disandera Abu Sayyaf di perairan Filipina. Salah satu korban, yakni juru mudi kapal bernama Ismail, kemudian diperintahkan untuk menghubungi keluarganya.

Ismail kemudian menghubungi istrinya, Dian Megawati, pada Rabu (22/6). (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016